Pangdam Cenderawasih : Oknum TNI Terlibat Bunuh Pendeta Yeremia Pasti Ditindak Tegas!

Redaksi | Selasa, 03 November 2020 - 18:49 WIB
Pangdam Cenderawasih : Oknum TNI Terlibat Bunuh Pendeta Yeremia Pasti Ditindak Tegas!
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bersama Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw saat memberikan keterangan pers, Senin (2/11/2020) /Hara
-

JAYAPURAsemuwaberita.com - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menegaskan akan menindak tegas apabila oknum anggotanya terbukti terlibat dalam kasus pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani di Kampung Bomba, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, pada 19 Oktober 2020 lalu.

Siapa pun oknum anggota TNI yang terlibat dalam rangkaian pembunuhan pendeta dan katekis Katolik, beberapa bulan terakhir ini, akan diproses hukum.

“Apabila nantinya ada hal yang menjurus siapa yang melakukan (penembakan) di lapangan, misalnya kami dari TNI, segera menyurati kami. Akan kami lakukan tindakan (hukum),” kata Herman kepada sejumlah wartawan di Kota Jayapura, Senin (2/11) kemarin.

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Pemerintah Pusat dan Tim Investigasi lainnya tengah melakukan pengumpulan fakta serta data dari lokasi penembakan Pendeta Yeremia Zanambani, termasuk pihak Komnas HAM.

Herman mengatakan, semua hasil investigasi baik yang didapatkan TPGF, tim gabungan TNI-Polri, serta masukan yang diberikan Komnas HAM, dipercayakan untuk ditindaklanjuti penyidik umum Polda Papua.

"Semuanya kami percayakan kepada tim penyidik umum Polda Papua,” jelasnya.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui, pihaknya hingga kini belum bisa memastikan identitas pelaku dalam penembakan dan penganiayaan yang menewaskan Pendeta Yeremia Zarambani di Kampung Bomba, pada 19 Oktober 2020 lalu.

Penyidik kepolisian masih membutuhkan tambahan keterangan saksi, sekalipun kesaksian dari pihak keluarga korban dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah diperoleh.

Selain itu, penyidik juga masih membutuhkan keterangan ahli dan keterangan saksi yang mengarah pada indikasi pelaku. 

Bahkan dalam waktu dekat, Tim Dokter Forensik dari Makassar akan melakukan penggalian makam Pendeta Yeremia Zanambani guna dilakukan otopsi.

"Untuk ini kami kepolisian harus mendapat persetujuan dari keluarga korban untuk dilakukan penggalian makam almarhum. Sehingga proses otopsi bisa berjalan dengan aman," ujar Waterpauw.

Ia mengatakan, tim dokter forensic harus bekerja dengan tenang agar mendapatkan hasil maksimal.

Waterpauw mengimbau semua pihak untuk bersabar menunggu hasil pengungkapan pelaku yang menewaskan Pendeta Yeremia Zanambani. (Hara)