SENTANI, semuwaberita.com -
Tokoh Adat Sentani yang juga Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluay mengapresiasi kegiatan Coffe Morning dalam rangka menjaring aspirasi rakyat yang digelar oleh Fraksi Bhinneka Tunggal Ika (BTI) DPRD Kabupaten Jayapura, di salah satu cafe di Sentani, Sabtu (7/3) lalu.
Kepada wartawan usai Coffe Morning, Yanto menuturkan, acara silaturrahmi dan diskusi yang dikemas dalam acara Coffe Morning ini sangat bagus. Sebab dalam merumuskan kebijakan, dan juga mengawasi roda pemerintahan, DPRD akan selalu mengikutsertakan masyarakat dalam menjaring aspirasi.
"Selaku tokoh adat, saya memberikan apresiasi kepada Fraksi Bhinneka Tunggal Ika DPRD Kabupaten Jayapura yang sudah menyelenggarakan acara ini, yakni coffe morning, silaturahmi atau diskusi bersama semua stakeholder atau semua pemangku kepentingan di Kabupaten Jayapura. Dimana, dalam silaturahmi dan diskusi ini ada beberapa topik yang diangkat," ucap Yanto Eluay
Dirinya juga sangat mendukung dan siap untuk turut serta menyukseskan PON XX Tahun 2020 yang akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang.
"Yang dibahas itu tentang Kamtibmas menuju PON XX 2020 di Papua. Yang mana, kita ketahui bahwa Kabupaten Jayapura sebagai titik grand opening untuk pembukaan iven PON XX. Kita sebagai tokoh adat mendukung dalam rangka PON XX, apa yang sudah dibahas dan masukan baik dari pihak Kepolisian atau TNI seperti pak Danlanud dan bapa Kapolres, kita sama-sama bersinergi untuk menjaga Kamtibmas di Kabupaten Jayapura," ungkapnya
Menurut Yanto, rasa aman dan rasa nyaman merupakan kebutuhan semua orang. Setiap manusia ingin supaya tercipta rasa damai. Oleh karena itu, setiap masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan rasa aman itu.
"Bukan saja tanggung jawab TNI/Polri saja, tapi tanggung jawab kita semua. Kami selaku tokoh adat, juga dimana wilayah adat kita disini, kita juga ikut bersama-sama bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang kondusif dan ciptakan Kamtibmas yang baik," tegasnya.
Yanto Eluay, putra sang tokoh karismatik yang dihormati semua orang baik di Papua maupun diluar Papua, Alm. Theys Hiyo Eluay ini menambahkan dalam diskusi juga mengangkat soal minuman keras (Miras).
"Kami juga memberikan apresiasi untuk kepedulian-kepedulian dari beberapa OKP dan Ormas tentang peredaran Miras. Kami semua juga ingin supaya daerah ini bisa bebas Miras. Untuk persoalan Miras tersebut, saya pikir kita mulai dari diri pribadi masing-masing, mulai dari lingkup yang kecil terlebih dahulu, terlepas kita berharap adanya regulasi atau Perda tentang penertiban Miras ini. Mungkin kita mulai dari diri kita sendiri," urainya
Sebagai tokoh adat, Yanto mengimbau kepada seluruh pemuda dan masyarakat, baik itu masyarakat adat atau saudara-saudara dari luar Papua yang berdomisili di Kabupaten Jayapura agar sama-sama peduli terhadap daerah ini untuk bebas dari peredaran Miras. (Irfan)