"Kami berharap kalau bisa stok vaksinnya ditambah. Kalau datang kami yakin satu minggu bisa langsung habis," harapnya
Terkait cakupan vaksinasi, diakui Bupati Yuni, karena adanya isu hoax tentang vaksin, sehingga masyarakat banyak yang menolak untuk divaksin. Namun demikian, pemerintah daerah bersama TNI Polri tetap komitmen dengan menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat untuk terus mensosialisasikan vaksinasi ini
"Untuk vaksinasi ini kami tidak membedakan antara masyarakat asli dengan pendatang, karena ini menyangkut kesehatan.
Disini saya cuma mau tegaskan, untuk vaksinasi orang asli Papua dan pendatang presentasenya 50 persen," tegasnya
Bahkan, lanjutnya, masyarakat saat ini malah antri untuk mendaftar divaksin
"Untuk vaksin ini kita belum ke sekolah sekolah, baru sebatas ASN, petugas medis, instansi pemerintahan. Itupun masih kurang," kata Bupati
Sementara itu Juru Bicara Tim Covid Puncak Jaya, Dr.Muhammad Nasir Ruki, S.Si, M.Kes, Apt.Sp.GK mengatakan vaksinasi massal tetap berjalan, bahkan dijdwalkan pada Senin (16/08/2021) akan kembali digelar vaksinasi massal.
Ia menyebut cakupan vaksinasi per 10 Agustus 2021, tahap pertama sebanyak 2.667 orang, lalu tahap kedua 1.662 orang
"Untuk laporan data Covid-19 per 11 Agustus terkonfirmasi positif sebanyak 185 orang dengan rincian sebanyak 44 dirawat, lalu yang sembuh sebanyak 127 dan meninggal dunia sebanyak tiga orang," sebutnya
Menanggapi permintaan vaksin dari Pemkab Puncak Jaya, dr. Aaron selaku Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum mengaku, untuk Puncak Jaya akan dikirim 300 vial vaksin sinovac
"Setelah melihat dan mengamati dinamika yang berlangsung sampai saat ini maka kita akan menggeser vaksin sinovac ke 29 kabupaten kota di Papua termasuk Puncak Jaya. Kita akan geser 300 vial vaksin," kepada wartawan via pesan Whatsaap. (Irn)