Jayapura, semuwaberita.com - Nama Ramai Rumakiek mulai mencuri perhatian tatkala debutnya sebagai pesepakbola profesional bersama Persipura Jayapura ditandai dengan torehan satu gol ke gawang Persita Tangerang pada pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022.
Kendati satu gol tersebut gagal menyelamatkan Persipura dari kekalahan, namun sepanjang 90 menit waktu normal pertandingan, Ramai tampil sangat apik di lini depan Persipura.
Berdasarkan data yang dirangkum dari laman _lapangbola.com_ , Ramai sukses mencatatkan statistik dengan catatan satu gol, 16 kali umpan sukses, dua kali umpan kunci, 56 persen umpan akurasi, dan sekali tendangan tepat sasaran.
Statistik tersebut rupanya membuat sang pelatih, Jacksen F. Tiago menjadi semakin kepincut terhadap kemampuan yang dimiliki oleh pemain yang mengecap ilmu sepakbola di akademi SSB Batik Jayapura.
"Ramai pemain yang luar biasa, sebuah keyakinan saya berani memasang dia dan saya sangat yakin. Saya yakin bahwa apapun yang dia berikan pada laga ini masih belum yang terbaik dari dia," ujar Jacksen dalam konferensi pers seusai laga lawan Persita, Sabtu (28/8/2021) lalu.
"Dia masih bisa menjadi yang lebih baik lagi. Tapi yang jelas dia harus tetap rendah hati dan sadar bahwa ini adalah langkah pertama," sambungnya.
Selain itu, Jacksen juga berharap kepada Ramai untuk menjadikan hasil di pertandingan pertama tersebut sebagai pelajaran agar ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi.
"Perjuangan dia terus menerus masih kita butuhkan, dan saya harap dia tidak besar kepala, meskipun dia tadi bisa mencetak gol berkontribusi tapi dia masih punya kekurangan sendiri," harapnya.
Penerus Ian Louis Kabes
Sebelum melakoni laga pertama di kompetisi resmi bersama panji Mutiara Hitam, Jacksen memang telah mencium talenta dan bakat yang dimiliki oleh pemain bernomor punggung 23 tersebut.
Bahkan Jacksen dengan sangat penuh keyakinan menganggap Ramai sebagai penerus Ian Louis Kabes karena dianggap memiliki kesamaan, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan.
Atas alasan itu lah yang membuat Jacksen keukeuh memasukan nama Ramai Rumakiek sebagai penggawa anyar Persipura untuk mengarungi kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.
"Kalau saya lihat, anak itu sangat luar biasa. Saya yakin kalau lingkungan dia baik, anak itu bisa menjadi penerus Ian Kabes. Saya lihat dia bisa menjadi pemain bagus," kata pelatih yang biasa disapa Big Man itu, 10 April 2021 lalu.
"Dia powerful dengan perpaduan teknik dan tenaga. Hanya misi pengalaman bermain saja yang perlu ditambah," tuturnya.
Meskipun selama ini Ramai selalu mendapat nilai positif, tetapi Jacksen masih sangat cemas terhadap perkembangan adik kandung dari Kevin Rumakiek itu untuk ke depannya nanti.
Oleh sebab itu, ia selalu mengingatkan Ramai tentang pentingnya menjaga pergaulan demi terhindar dari hal-hal negatif yang dapat mempengaruhi karirnya sebagai pesepakbola profesional.
"Sebenarnya ini kita harus luar biasa berhati-hati dengan dia karena dia seorang anak muda yang labil secara emosional," kata pelatih berusia 52 tahun itu kepada awak media dalam virtual meeting, Senin (06/09/2021) kemarin.
"Sebagai seorang pelatih, saya sudah bisa menilai kemampuan dia dari awal. Tapi semua itu kembalikan lagi kepada individu, kalau dia bisa rendah hati dan mendengar apa yang kita sampaikan, dia bisa menjadi pemain yang luar biasa hebat," ucapnya.
Jacksen memang tidak berlebihan untuk menjaga Ramai dari bahaya laten para pesepakbola muda yang sangat rentan terhadap pengaruh negatif dari dunia luar. Karena itu, ia berharap agar Ramai selalu istiqomah.
"Dulu kalau di Barito Putera, kita di sana punya satu ustadz yang selalu sampaikan satu kata yang selalu saya suka, istiqomah. Kalau dia bisa istiqomah, dia bisa mencapai itu," ujarnya.
Janji Bakal jadi yang Terbaik
Sementara itu bagi Ramai sendiri, membela Persipura adalah sebuah kebanggaan dan impian yang selama ini selalu terpatri di dalam mimpi anak-anak Papua. Maka dari itu, ia berjanji untuk tampil sebaik mungkin agar bisa menjadi yang terbaik.
Dirinya juga tidak takut untuk bersaing bersama pemain-pemain yang jauh lebih senior maupun pemain yang memiliki pengalaman bermain lebih banyak dibanding dirinya karena baginya itu adalah sebuah tantangan.
"Pastinya, sih, siap bersaing. Mau diturunkan atau tidak itu semua merupakan keputusan dari coach (Jacksen F. Tiago)," Kata Ramai, beberapa bulan lalu.
Pujian yang selama ini diberikan atas kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar, barangkali akan menjadi sebuah beban baru bagi Ramai, seperti pisau bermata dua: bisa membunuh lawan atau diri sendiri. Tapi, ia mengaku tidak pusing dengan beban dan tekanan yang bakal dihadapinya nanti.
"Kalau saya pribadi tidak merasa terbebani, ya, karena nanti kalau terbebani saya bisa grogi, akan terganggu di lapangan dan tidak maksimal," tutupnya. (Raymond)