JAYAPURA, semuwaberita.com - Sebanyak 9 tenaga kesehatan (nakes) dan satu anggota TNI yang menjadi korban penyerangan dan pembakaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang telah di evakuasi ke Jayapura menggunakan Helikopter TNI dan tiba di lapangan Makodam XVII/Cenderawasih, Jumat (17/09) sekira pukul 11.00 Wit
Sembilan nakes yang berhasil di evakuasi adalah dokter Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Setya, Lukas Luji Patra, Siti Khodijah, Katriyanti Tandila dan Kristina Sampe Tonapa serta Prada Ansyar
Kedatangan korban dijemput Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi didampingi Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan
Kasdam kepada wartawan mengatakan, seharusnya evakuasi dilaksnakan Kamis kemarin, namun karena faktor cuaca yang tidak mendukung sehingga proses evakuasi baru dilaksanakan Jumat hari ini
"Hari ini kita laksanakan evakuasi sebanyak 10 orang terdiri dari satu prajurit anggota satgas Pamtas Yonif 403 yang terkena tembakan, lalu 9 nakes terdiri dari satu dokter, tiga orang suster dan 5 mantri kesehatan. Selanjutnya mereka akan menjalani perawatan medis lebih lanjut di Jayapura
"Sehari mereka bertugas di Puskesmas Kiwirok. Dari 9 orang, lima mengalami lukan akibat penyiksaan, satu alami patah tulang, ada yang kena panah, ada yang ditusuk dan luka sayatan," ungkap Kasdam
Sementara satu korban meninggal dunia, zuster Garbriela Meilan belum bisa di evakuasi karena cuaca yang tidak mendukung serta lokasinya yang berada di tebing terjal sehingga menyulitkan proses evakuasi
"Semoga hari ini evakuasi berjalan lancar, dan bisa dievakuasi ke Jayapura," harap Kasdam
Ia menambahkan, hari ini evakuasi dibagi dalam dua kali penerbangan heli
"Nanti penerbangan kedua, mudah mudahan jenazah Zuster sudah bisa di evakuasi ke Jayapura," ucap Kasdam
Lanjut Kasdam, untuk untuk penebalam kekuatan di Kiwirok, telah dikirim satu pleton pasukan dari 751 Raider dan Satgas Pamtas 403.
"Nanti mereka bergerak ke Oksibil, untuk bersama lakukan pengamanan. Sebab perintah Pangdam selaku Pangkogab Papua bersama Satgas Nemangkawi, selain lakukan pengamanan juga pengejaran. Kita akan tangkap hidup dan mati," tegas Kasdam
Kasdam menyampaikan turut berduka, mengecam dan mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh KKB diluar batas kemanusiaan
"Ini bukti nyata mereka selama ini, memutar balik fakta betapa kekejaman kebrutalan. Mereka menyerang petugas kesehatan, meningglkan keluarga demi melayani merawat masyarakat yang sakit. Tapi mereka dperlakukan seperti itu. Saya mau bilang mereka (KKB) pengecut!". (Irn)