Panglima TNI Tegaskan Telah Kantongi Identitas Pelaku Penembakan Prajurit di Puncak

Redaksi | Jumat, 28 Januari 2022 - 18:04 WIB
Panglima TNI Tegaskan Telah Kantongi Identitas Pelaku Penembakan Prajurit di Puncak
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers di Timika, Jumat (28/01/2022)/foto:Pendam17
-

Mimikasemuwaberita.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan pihaknya telah mengantongi identitas para pelaku penyerangan Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak Papua, Kamis (27/01) kemarin. Dalam penyerangan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) telah menewaskan tiga prajurit Satgas Kodim YR 408/SBH dan melukai satu prajurit lainnya.

Ketiga prajurit yang gugur yaitu Serda Rizal Maulana Arifin, Pratu Tuppal Halomoan Bareza dan Pratu Rahman Tomilawa. Sementara Pratu Syaiful masih dalam kondisi kritis

"Terus terang mereka (KST) yang memilih cara-cara yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan ini. Para pelaku penembakan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kami sudah memiliki beberapa nama para pelaku penembakan dan kita kejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegas Jenderal TNI Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers di Hotel Rimba Mimika, Jumat (28/01/2022) siang.

Menyikapi peristiwa tersebut, Panglima Andika mengaku telah melakukan evaluasi tentang apa yang harus  dilakukan kedepannya, khususnya penanganan keamanan di Papua.

"Kalau dari pihak kami TNI, tidak ada lagi korban yang timbul atau jatuh akibat tindakan-tindakan kami, atau tindakan TNI. Bahkan tidak melakukan tindakan-tindakan pidana yang memang melanggar hukum nasional, Negara Republik Indonesia. Tetapi, jatuhnya korban dari pihak TNI ini, karena tadi, seperti yang terjadi di Maybrat, Papua Barat kemarin dengan yang di Gome, Kabupaten Puncak. Ini adalah tindakan-tindakan melawan hukum, tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh beberapa oknum masyarakat. Inilah yang kami evaluasi juga," jelas mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini.

Menurut ia, evaluasi akan dilakukan semakin detail merujuk pada dua peristiwa penyerangan yang terjadi di Maybrat Papua Barat dan Puncak.

"Untuk Penambahan pasukan tidak ada, tetap menggunakan mereka yang bertugas disana untuk melakukan tugas-tugas Kodim dan Koramil," tegasnya lagi.

Di akhir jumpa pers, Andika kembali menegaskan terkait pola pengamanan di bumi cenderawasih bahwa prajurit TNI di lapangan akan selalu mengedepankan  komunikasi sosial dengan semua masyarakat.

"Disitulah Prajurit TNI juga mengajarkan dan menyampaikan bahwa bagaimana mereka membangun, bagaimana mereka hidup bekerja dan menyekolahkan anak-anak. Jadi sama halnya seperti yang kita lakukan di provinsi-provinsi lain, begitu juga bagaimana kita TNI membantu masyarakat untuk hidup lebih baik lagi," pungkas Panglima Andika.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih (Kapendam), Kolonel Inf Aqsha Erlangga, S.H., M.H. mengungkapkan, pasca insiden penembakan, Panglima TNI langsung terbang Papua dan tiba di Timika pada Kamis malam. Kunjungan Panglima TNI didampingi Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, M.A  beserta sejumlah Pejabat TNI Polri Papua.

"Selanjutnya Panglima TNI beserta rombongan langsung melayat ke Aula Yonif R 754/ENK dimana tiga prajurit yang gugur disemayamkan," kata Kapendam Aqsha. (Irn)