Demo Tolak Pemekaran DOB Papua, Polisi Tembakkan Gas Air Mata Halau Massa

Redaksi | Selasa, 08 Maret 2022 - 12:15 WIB
Demo Tolak Pemekaran DOB Papua, Polisi Tembakkan Gas Air Mata Halau Massa
Aparat gabungan TNI Polri mengamankan massa yang berunjuk rasa di depan kampun Uncen Abepura/foto:Aman
-

Jayapurasemuwaberita.com - Seribuan massa yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat melakukan aksi turun ke jalan menolak adanya rencana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Papua, Selasa (08/03/2022).

Dari pantauan semuwaberita.com, aksi massa tersebar di empat titik wilayah Kota Jayapura antara lain di depan pintu masuk gapura Universitas Cenderawasih Abepura, Uncen Waena, depan kampus USTJ Padang Bulan dan jalan Garuda Abepura.

Massa yang telah berkumpul sejak pagi, berencana akan melakukan aksi long march ke kantor DPR Papua, namun sayangnya tujuan mereka tidak mendapat ijin Kepolisian.

Ratusan personil Polisi dibantu TNI telah disiagakan berikut dengan mobil canon water di setiap titik kumpul dan lokasi yang dianggap rawan untuk mencegah massa agar tidak melanjutkan niatnya berunjuk rasa ke DPR Papua.

Seperti yang tampak di depan gapura kampus  Uncen Abepura, ratusan massa berkumpul sambil membawa spanduk menolak pembentukan DOB di Papua.

Tampak  salah satu koordinator lapangan berorasi "“Kami tolak Pemekaran Daerah Otonomi Baru Papua !,” teriaknya yang disambut riuh para pendemo.

Sejumlah perwakilan juga tampak bernegosiasi dengan aparat keamanan, meminta agar diijikan untuk melakukan aksi ke DPRP. Namun ditolak oleh Polisi yang kemudian menghalau para pendemo hingga masuk ke dalam kampus Uncen.

Situasi yang sama juga terjadi di kampus Uncen Waena dan depan kampus USTJ Padang Bulan. Sementara di jalan Garuda Abepura, massa sempat terlibat aksi kejar kejaran dengan aparat keamanan yang kemudian menembakkan gas air mata untuk menghalau massa.

Negosiasi aparat keamanan dengan pendemo di kampus Uncen Waena/foto:istimewa

Hingga berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa masih berlangsung, namun dengan pengawalan ketat aparat keamanan.

Sementara itu situasi aktifitas masyarakat di wilayah Abepura hingga Waena, nampak lengang, perkantoran masih tetap membuka layanan, begitupun sejumlah toko yang berada di sepanjang ruas jalan utama.

Sebelumnya, Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano memberikan imbauan agar masyarakat tidak panik dengan isu demo besar besaran yang akan digelar hari ini, 8 Maret 2022. 

Sementara Kapolresta Jayapura, Kombes  Pol Gustav Urbinas menegaskan akan menindak tegas kepada masyarakat yang akan melakukan aksi long march ke DPRP.

Ia juga mengklaim tidak akan memberikan ijin aksi demo, karena akan mengganggu ketertiban umum, dan juga karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, Pemerintah pusat mewacanakan untuk melakukan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di tanah Papua menjadi lima Provinsi yaitu Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Pegunungan Tengah Papua, Tabi Saireri dan Papua Barat Daya (Provinsi Papua Barat). Padahal, Pemerintah sejak 2014 telah mengeluarkan kebijakan moratorium pemekaran DOB di seluruh Indonesia.(Aman/Irn)