Sistem Kompetisi Berseri Sangat Pengaruhi Mental dan Psikologis Pemain Persipura
Bali, semuwaberita.com - BRI Liga 1 2021/2022 menjadi musim kompetisi yang sangat berat bagi Persipura Jayapura. Pasalnya, satu-satunya klub asal Papua di kasta tertinggi sepakbola Indonesia itu terancam degradasi atau turun kasta ke Liga 2.
Sistem kompetisi berseri atau bubble tournament yang digelar secara terpusat ditenggarai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan perfoma Mutiara Hitam (julukan Persipura) hingga harus berjibaku keluar dari papan bawah klasemen.
Angel Alfredo Vera selaku juru taktik Persipura mengakui bahwa sistem tersebut sangat mempengaruhi mental dan psikologis para pemainnya sehingga sering mendapatkan hasil yang negatif.
“Bisa jadi juga karena pemain sudah agak lama di Bali juga kemarin lama di Jogja, tapi kita sudah mau selesai kompetisi ini,” ujarnya, Rabu (9/3/2022).
Meskipun begitu, ia meminta kepada seluruh anak asuhnya untuk tidak terlalu memikirkan masalah tersebut. Pasalnya, kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 telah memasuki pekan pertandingan akhir musim yang sangat krusial dan menentukan nasib Persipura di Liga 1 musim depan.
“Kita harus fokus di pertandingan-pertandingan yang sisa. Kita tidak bisa pikir yang lain lagi,” katanya.
Alfredo sendiri sangat optimis mampu mengangkat posisi Persipura dari zona degradasi saat ini. Sebelumnya, ia mengatakan siap bertanggungjawab atas hasil apapun yang diraih di sisa pertandingan kompetisi ini.
“Selalu tanggung jawab, masih ada sisa pertandingan, kita harus dapat maksimal poin,” ungkap pelatih berusia 49 tahun tersebut.
Melihat peta persaingan papan bawah klasemen, Alfredo Vera juga bersyukur selisih poin Persipura dari pesaing terdekat zona aman klasemen tidak terlalu jauh. Ia yakin mampu membawa Persipura keluar dari posisi merah saat ini.
“Kita tidak jauh dari tim-tim yang ada di atas kita dan kita juga akan ketemu tim yang mau keluar dari situasi tidak nyaman,” tandasnya. (Raymond)
