Jayapura, semuwaberita.com - Kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 memasuki babak akhir musim. Selain peta persaingan status jawara liga yang semakin sengit, pun dengan perebutan dua tiket tersisa turun kasta atau degradasi.
Setelah Persiraja Banda Aceh terpaksa harus berbesar hati menyudahi kiprahnya sebagai satu-satunya tim asal pulau Sumatera di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Kini, giliran Persela Lamongan dan Persipura Jayapura yang berharap sebuah keajaiban pada empat pertandingan terakhir mendatang. Pasalnya, kedua tim tersebut paling berpotensi menyusul Laskar Rencong (julukan Persiraja) turun ke Liga 2.
Persela Lamongan yang saat ini mendekam di peringkat 17 klasemen sementara dengan koleksi 20 poin dari 30 kali pertandingan, sangat berharap mampu keluar dari ancaman jurang turun kasta.
Sementara Persipura, meskipun masih bertengger di peringkat 16 klasemen, tetapi klub berjuluk Mutiara Hitam itu mempunyai nasib yang sedikit lebih baik daripada Laskar Joko Tingkir (Persela Lamongan).
Sejatinya, klub asal Bumi Cenderawasih tersebut memiliki kans untuk keluar dari zona merah dan menggeser Barito Putera dari posisi aman terakhir klasemen sementara.
Sayangnya, sanksi kalah _walk-out_ (WO) atas Madura United dan pengurangan 3 poin dari Komdis PSSI, membuat Persipura harus berjuang lebih keras lagi menghadapi empat partai sisa.
Hukuman tersebut membuat selisih poin antara Persipura dan Barito Putera kini menjadi sedikit menjauh. Laskar Antasari (julukan Barito Putera) unggul empat poin atas klub pengoleksi empat trofi juara Liga Indonesia.
Pelatih Persipura, Angel Alfredo Vera, sendiri sangat menyesali atas dua hukuman yang dijatuhi Komdis PSSI. Pasalnya, hukuman tersebut membuat langkah Persipura untuk merangkak ke zona aman menjadi semakin berat.
“Kerugian kita pengurangan 3 poin, itu menurut saya tidak fair. Waktu pertandingan lawan Madura United kita siap, mereka tidak siap, dan ditunda,” kata Alfredo Vera dalam sesi jumpa pers usai pertandingan menghadapi PSM Makassar, Kamis (10/3/2022).
Meski begitu, juru taktik asal Argentina ini masih sangat optimis timnya mampu keluar dari situasi dan kondisi pelik ini pada empat pertandingan terakhir yang sangat krusial nanti.
“Kalau saya masih optimis, sisa 4 pertandingan, kita harus berjuang sampai akhir. Secara matematik kita masih ada peluang lolos,” ungkapnya.
Hasil seri yang diraih Persipura saat ditantang PSM Makassar pada pekan ke-30 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, itu membuat Persipura gagal memangkas perolehan poin dengan Barito Putera.
Padahal, kemenangan menjadi harga mati bagi Ferinando Pahabol dan kawan-kawan demi mempermudah langkah keluar dari papan bawah klasemen sementara.
Kendati demikian, pintu keluar dari zona degradasi belum sepenuhnya tertutup bagi Persipura. Sebab, masih ada skenario yang akan mampu menyelamatkan Persipura dari degradasi, berikut skenarionya:
Sapu Bersih Kemenangan
Persipura bakal melakoni empat partai hidup mati saat bersua Bhayangkara FC pada pekan-31, PSS Sleman pada pekan ke-32, PSIS Semarang pekan ke-33, dan Persita Tangerang pada laga penutup kompetisi atau pekan ke-34.
Walaupun cenderung sebagai misi yang mustahil, tetapi Persipura wajib sapu bersih empat pertandingan terakhir tersebut dengan kemenangan jika ingin tetap mentas di kasta tertinggi sepakbola Tanah Air.
Tambahan 12 poin dari empat kemenangan itu nanti akan membuat Persipura menutup kompetisi Liga 1 musim ini dengan total akhir 36 poin. Jumlah ini sudah sangat cukup untuk menyelamatkan Persipura dari lubang jarum degradasi.
Tidak Kalah Dua Kali
Persipura masih bisa sedikit bernapas lega jika nanti gagal meraup tiga poin maksimal pada empat laga terakhir tersebut. Namun, dengan catatan, klub pengoleksi empat trofi juara Liga Indonesia ini tidak mengalami dua kali kekalahan.
Pasalnya, jika Persipura mendera dua kali kekalahan, maka akan membuat Persipura hanya mengantongi maksimal 30 poin. Perolehan akhir ini masih sangat tidak aman, seandainya Barito Putera mampu meraup 2 poin saja dari empat laga penutup.
Barito Putera Tidak Pernah Menang
Nasib Persipura bertahan atau tidaknya di Liga 1 musim depan, memang sangat bergantung dari hasil pertandingan Barito Putera. Sebab, hanya posisi Barito Putera yang secara hitung-hitungan mampu digeser Persipura.
Oleh karena itu, selain dari dua skenario tersebut, Persipura juga perlu berharap agar Barito Putera gagal memetik satu kali pun kemenangan pada empat pertandingan terakhir.
Persipura juga sedikit diuntungkan dari empat pertandingan yang akan dijalani Barito Putera nanti. Karena Barito Putera bakal menghadapi dua tim calon juara, yaitu Persebaya Surabaya pada pekan ke-31 dan Persib Bandung pada laga terakhir.
Selain itu, klub asal Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, asuhan Rahmad Darmawan juga harus menantang Persik Kediri pada pekan ke-32 dan Persita Tangerang pada pekan selanjutnya atau pekan ke-33.
Barito Putera sendiri mempunyai rapor merah saat menghadapi keempat lawan terakhirnya. Berdasarkan hasil pertemuan pertama di musim ini, dari keempat tim tersebut, hanya Persita Tangerang saja yang mampu dikalahlan Barito Putera.
Catatan buruk dari Barito Putera ini diharapkan akan menjadi sebuah momentum bagi Persipura untuk menghindar dari ancaman turun ke Liga 2 pada detik-detik akhir kompetisi BRI Liga 1 2021/2022. (Raymond)