Ketika Stadion I Gusti Ngurah Rai Menjadi Saksi Kebangkitan Persipura

Redaksi | Jumat, 25 Maret 2022 - 07:49 WIB
Ketika Stadion I Gusti Ngurah Rai Menjadi Saksi Kebangkitan Persipura
Para pemain Persipura Jayapura merayakan gol kedua ke gawang PSIS Semarang/foto:PT Liga Indonesia Baru
-

Balisemuwaberita.com - Stadion I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali, menjadi saksi dari kebangkitan Persipura Jayapura usai menghempaskan perlawanan PSIS Semarang dengan skor telak 0-4 pada pekan ke-33 BRI Liga 1 2021/2022, Kamis (24/03/2022).

Persipura yang semula diprediksikan bakal kesulitan saat menantang Laskar Mahesa Jenar (julukan PSIS), ternyata berhasil mematahkan segala prediksi tersebut dengan meraup tiga poin yang sangat penting.

Klub berjuluk Mutiara Hitam itu memang dituntut menang demi menjaga peluang lolos degradasi. Pasalnya, pada hari yang sama di tempat yang berbeda, Barito Putera dan PSS Sleman sama-sama meraih kemenangan atas lawannya.

Kendati harus bermain di bawah tekanan dan tuntutan wajib menang, rupanya Persipura justru tampil seakan tanpa beban. Buktinya, empat gol berhasil disarangkan Ferinando Pahabol dan kawan-kawan ke jaring gawang PSIS.

Empat gol tersebut masing-masing dicetak oleh Ferinando Pahabol pada menit ke-22’, Yevhen Bokhashvili menit ke-49’, Ramiro Fergonzi menit ke-78’, dan bintang muda Persipura, Ramai Rumakiek, satu menit jelang bubaran atau lebih tepatnya menit ke-92’.

Tak ayal, kemenangan ini membuat persaingan Persipura, Barito Putera, dan PSS sebagai tiga tim yang paling berpotensi terdepak ke Liga 2 menjadi semakin panas dan terpaksa harus ditentukan pada laga terakhir BRI Liga 1 2021/2022 atau pekan ke-34.

Pelatih Persipura, Angel Alfredo Vera, memuji semangat juang para pemainnya yang tetap menampilkan performa terbaik guna memperbesar kans tetap tampil di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Tanah Air.

“Pertandingan kita main bagus. Babak pertama bisa unggul dan kontrol pertandingan. Babak kedua semua dari kita juga, mereka (PSIS) punya beberapa peluang, tapi kita lebih banyak, dan kita hari ini punya efektifitas bagus,” kata Alfredo Vera seusai laga.

Juru taktik berusia 49 tahun itu juga bersyukur atas hasil positif ini. Namun, ia meminta kepada para pemainnya agar tidak terlena terhadap kemenangan ketiga secara beruntun ini. Sebab, nasib Persipura ada di tangan lawan terakhir Barito Putera dan PSS Sleman.

“Kita harus fokus untuk bisa menang pertandingan sisa. Kita nanti tunggu bantuan tim-tim yang main lawan Barito Putera dan PSS,” ujar pelatih asal Argentina tersebut.

Pada pekan terakhir BRI Liga 1 2021/2022 sebagai pertandingan antara hidup dan mati nanti, Persipura akan bentrok kontra Persita Tangerang. Sedangkan Barito Putera bersua Persib Bandung, sementara PSS Sleman menantang Persija Jakarta.

Alfredo berharap, baik Persib dan Persija sama-sama menurunkan pemain-pemain terbaiknya dan tampil all-out ketika berhadapan dengan Barito Putera dan PSS demi menghindari unsur main mata yang bisa saja terjadi pada pertandingan penting nanti.

“Semoga tim lain bisa main dengan 100 persen semangat dan fair, biar mereka tidak main asal-asal saja, kita akan berjuang saja menang di pertandingan sisa,” harapnya.

Sebelumnya, mantan pelatih Persiba Balikpapan ini sempat mengeluh perihal jadwal pertandingan yang membuat para anak asuhnya bermain dalam tekanan hasil kemenangan Barito Putera dan PSS Sleman.

Oleh karena itu, ia ingin pada laga penutup nanti bisa digelar secara bersamaan untuk meminimalisir hal-hal nonteknis yang dapat mencederai marwah fairplay dam sepakbola, serta merugikan klub yang sedang berjuang keluar dari zona merah.

“Semua bisa terjadi di sepakbola, cuma kita harus kerja lagi supaya bisa menang, yang lain hanya Tuhan yang tahu,” pungkasnya. (Raymond)