Kapolda Papua Tuding Kelompok Egianus Kogoya Sebagai Pelaku Pembunuhan Bripda Diego Rumaropen

Redaksi | Senin, 20 Juni 2022 - 19:48 WIB
Kapolda Papua Tuding Kelompok Egianus Kogoya Sebagai Pelaku Pembunuhan Bripda Diego Rumaropen
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fachiri/foto:Vhian
-

Jayapura, semuwaberita.com - Dugaan kuat  pembunuhan terhadap Anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen, di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Sabtu (18/6/2022) lalu dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ndugama pimpinan Egianus Kogoya.

Dugaan ini disampaikan Kapolda Irjen Pol Mathius D Fakhiri kepada wartawan di Jayapura, Senin (20/06/2022) pagi.

"Kami telah mengirim perkuatan ke Wamena, guna mengidentifikasi kejadian atas meninggalnya  Bripda Diego Rumaropen," ujar Mathius.

Ia mengatakan, saat ini tim penyidik sedang bekerja mengambil langkah tegas dalam penegakan hukum. 

"Kami tidak akan membiarkan siapapun yang ada di negara ini, melakukan kekerasan terhadap masyarakat sipil maupun aparat TNI/Polri. Kita sudah persiapkan penambahan kekuatan untuk memburu dan menangkap para pelaku. Juga  akan mengirim perkuatan Brimob dalam waktu dekat," tegasnya.

Ia menambahkan, Selasa besok akan ke Wamena untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. 

"Apabila didalam internal ada kesalahan prosedur yang dilakukaan oleh komanda kompi, tentu akan dikenakan dengan hukum yang berlaku di institut Polri," tegasnya lagi.

Kapolda mengimbau kepada masyarakat itu tidak berkomentar lebih terkait peristiwa ini, jangan saling mencurigai. 

"Tentunya kepolisian mempunyai langkah-langkah yang profesional untuk mengatakan. Jadi tidak ada lagi yang mencampuradukan politik dengan hukum, ini murni penegakan hukum, murni kejahatan yang dilakukan oleh kelompok yang bersebrangan,"terangnya.

Sementara itu disinggung soal senjata yang dirampas, Kapolda mengaku, senjata tersebut saat ini telah dibawa perjalanan ke Nduga.

"Oleh karena itu kami akan melakukan langkah-langkah yang berkoordinasi dengan Pangdam untuk meningkatkan kewaspadaan di pos-pos, baik pos TNI maupun pos Polri," 

Dirinya berharap, kedepan tidak adalagi kekerasan yang dilakukan oleh siapa pun dan apa pun, untuk membuat siatuasi ditanah Papua selalu tidak aman. (VM)