JAYAPURA, semuwaberita.com - Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua, Muhammad Musaad mengungkapkan belum ada Kabupaten maupun kota di Papua yang mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Daerah yang mengajukan, harusnya melalui Provinsi tidak bisa langsung ke pusat, karena ada tingkatannya. Dan sampai hari ini belum ada usulan baik dari kabupaten dan kota,"kata Musaad di Jayapura Rabu, (15/04/2020)
Dijelaskan, pemerintah provinsi Papua belum mengajukan PSBB ke pusat karena sebelumnya telah membentuk satgas dan melakukan pembatasan sosial berskala besar lebih dulu.
"Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika diperlukan, PSBB maka kami akan lakukan. Jika pasien positif Covid-19 bertambah, dan akan kami pertimbangankan lagi, apakah perlu atau tidak PSBB tapi yang jelas saat ini kita tetap melakukan pembatasan secara luas dan menurut saya ini sudah setengah dari peraturan PSBB," jelasnya
Disampaikannya untuk melakukan PSBB ada syarat - syaratnya, di Papua tidak bisa serta merta melalukan PSBB, karena jangan sampai justru mempersulit.
Apalagi, Fasilitas kesehatan masih terbatas dan apa yang sudah dilakukan saat ini di Provinsi Papua sudah mendekati PSBB.
" Jika di Jakarta tegas dengan aturan pembatasan tidak boleh lebih dari 5 orang, di Papua disebut tidak boleh ada keramaian yang melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak. Lalu kita sudah berlakukan WFH (work from home), Sosial Distancing dan Physical distancing, sehingga ini sudah sebagai dari arahan pusat yang kita lakukan. Yang membedakan hanya akses penumpang baik yang keluar maupun yang masuk melalui bandara maupun pelabuhan, yang mana sudah kita tutup sejak 26 Maret hingga saat ini, "bebernya .
Terkait penutupan akses penumpang baik bandara maupun pelabuhan, aku Musaad, karena setelah di analisis Papua cukup rentang terkena Covid-19 dari luar.
"Makanya kita meningkatkan upaya pencegahan, dari pada upaya pengobatan. Karena kita sadar, fasilitas kita disini terutama Alkes terbatas, belum lagi kondisi geografis kita yang sulit,"ungkapnya.
Apalagi di Papua ada penyakit endemis lain, seperti HIV Aids, malaria, kurang gizi, serta penyakit lainnya.
"Di Papua ini bukan hal yang baru, sehingga upaya yang dilakukan dan arahan dari gubernur waktu itu di pertegas untuk pencegahannya, supaya tidak merebak ke wilayah Papua lainnya,"pungkas Musaad. (Pratiwi)