Tokoh Adat Papua Komitmen Dukung Kamtibmas Jelang KMAN VI 2022

Redaksi | Sabtu, 17 September 2022 - 07:19 WIB
Tokoh Adat Papua Komitmen Dukung Kamtibmas Jelang KMAN VI 2022
Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Khomlay Eluay/Irfan
-

Sentani, semuwaberita.com - Pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI tahun 2022 tinggal sebulan lebih, jelang kongres adat tersebut saat ini sudah mulai terasa gaungnya di tengah-tengah masyarakat yang telah dilakukan oleh Panitia Lokal KMAN VI Kabupaten Jayapura dengan cara melakukan sosialisasi maupun dialog, sehingga suasana aman, nyaman dan damai harus dijaga sebelum hingga sesudah pelaksanaan KMAN VI yang dipusatkan di Wilayah Adat Tabi, Jayapura, Papua.

Oleh sebab itu, salah satu Tokoh Adat Papua asal Kabupaten Jayapura, Yanto Khomlay Eluay menyatakan sikapnya untuk mendukung situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif di Papua terutama Wilayah Adat Tabi menjelang pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI 2022 di Tanah Tabi, Jayapura, Papua.

KMAN VI Tahun 2022 akan berlangsung di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura pada tanggal 24 hingga 30 Oktober 2022 mendatang.

Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Yanto Khomlay Eluay, di Pendopo Adat (Obhe) Helebhey Wabhou, Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, (16/09/2022).

"Terkait situasi secara umum di Kabupaten Jayapura dalam rangka pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara keenam di Tanah Tabi - Papua ini, kami tokoh-tokoh adat sudah berkomitmen menjaga dan menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif. Supaya tamu-tamu kita, saudara-saudara kita dari seluruh Nusantara tidak terganggu dengan situasi yang ada di Papua saat ini," tegasnya.

Antisipasi Gangguan Kamtibmas

Pernyataan ini disampaikan Ondofolo Sereh Yanto Eluay untuk menyikapi situasi pasca pemeriksaan dan penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 14 September 2022 lalu. 

Sehingga menimbulkan aksi-aksi spontanitas, untuk memberi dukungan moril kepada Gubernur Papua Lukas Enembe, di depan Mako Brimobda Papua, Kotaraja Luar, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.

"Untuk itu, kami selaku tokoh adat mengimbau kepada para simpatisan yang memberi dukungan moril kepada bapa Gubernur Lukas Enembe, agar tidak sampai menimbulkan situasi yang tidak nyaman. Kami harapkan mereka dapat menyampaikan dukungan secara santun dan baik, serta tidak melakukan aksi massa di tempat-tempat keramaian yang bisa mengganggu aktifitas secara umum," ujar Ondo Yanto demikian sapaan akrabnya.

Dengan adanya pemberitaan di berbagai media massa tentang situasi ini, lanjut Ondo Yanto mengatakan, dikuatirkan akan menimbulkan ketakutan dari para peserta KMAN VI, untuk datang ke Wilayah Adat Tabi, khususnya Jayapura, Provinsi Papua.

"Kami sebagai pemilik wilayah adat sudah berkomitmen dan menjamin situasi Kamtibmas di wilayah adat kami dalam kondisi yang baik," ucapnya.

Ditegaskan pula, keselamatan para tamu KMAN VI itu menjadi harga diri, wibawa dan kehormatan bagi pemangku adat selaku pemilik Wilayah Adat Tabi.

Untuk itulah, diharapkan semua pihak bisa saling menjaga situasi Kamtibmas untuk memastikan kenyamanan para tamu yang akan datang.

"Jadi, kita harus percaya supremasi hukum akan ditegakkan. Jika pak Gubernur Lukas Enembe tidak bersalah, saya kira hukum juga akan memutuskan. KPK sebagai institusi negara pasti akan bekerja secara objektif tanpa ada kepentingan-kepentingan lain," bebernya menambahkan.

Putra mendiang dari tokoh kharismatik Papua Alm. Theys Hiyo Eluay ini mengecam keras segala bentuk korupsi terutama yang dilakukan oleh pejabat-pejabat di Papua.

"Korupsi ini juga kami lihat sebagai suatu penyakit yang membuat orang di Papua terus menderita, jadi mari kita kasi dukungan yang baik (dalam penegakan pemberantasan korupsi) di Papua," tegasnya.

Dirinya mempersilahkan para simpatisan Gubernur Papua, untuk memberi dukungan dengan cara-cara yang lebih santun dan bermartabat seperti melakukan konferensi pers atau mendoakan dalam bentuk perayaan ibadah.

"Mari kita tunjukkan, bahwa kita masyarakat Papua merupakan masyarakat yang beradab, santun dan bermartabat agar menjaga Papua ini menjadi baik dan aman ke depan jelang pelaksanaan KMAN VI," pungkas Ketua Umum Presidium Putra Putri Pejuang Pepera (P5) Provinsi Papua ini. (Irf)