Merasa Dibohongi, Puluhan Warga Kembalikan Bantuan Sabun ke Pemkab Jayapura

Redaksi | Rabu, 22 April 2020 - 05:02 WIB
Merasa Dibohongi, Puluhan Warga Kembalikan Bantuan Sabun ke Pemkab Jayapura
Puluhan warga Kampung Sabron Yaru, Distrik Sentani Barat Moi mengembalikan sabun bantuan pemerintah kampung ke kantor DPMPK, Selasa (21/04/2020)/Irfan
-

SENTANIsemuwaberita.com - Gara-gara diinformasikan oleh kepala kampung akan menerima bantuan sembako, puluhan warga Kampung Sabron Yaru, RT 02 / RW 02, Distrik Sentani Barat Moi, Kabupaten Jayapura, mengembalikan jatah bantuan sabun mandi dan sabun cuci yang diberikan Pemerintah Kampung setempat.

Sekira 40-an warga itu mendatangi Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kampung (DPMPK) Kabupaten Jayapura, di Kompleks Perkantoran Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (21/4/2020)

Berdasarkan pantauan semuwaberita.com, puluhan warga tersebut datang menggunakan mobil truk dan beberapa kendaraan roda dua. 

Kedatangan warga diterima langsung oleh Kepala DPMPK Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra. Mereka mengembalikan bantuan sabun mandi dan sabun cuci itu, dikarenakan mereka merasa dibohongi oleh kepala kampung yang menginformasikan bahwa warga akan menerima bantuan sembako. Namun yang diterima warga malah sabun mandi dan sabun cuci, serta setiap KK yang menerima bantuan sabun itu jumlahnya beda-beda.

Salah satu warga Kampung Sabron Yaru, Filep Bano mengatakan, kedatangan warga karena kesal telah dibohongi oleh kepala kampung.

“Karena masyarakat pernah dijanjikan mau dikasih sembako, jadi masyarakat menunggu semuanya. Tapi, yang datang malah sabun Lifebouy dan sabun Rinso,” ujarnya kepada wartawan

Selain merasa dibohongi, lanjut Filep Bano, penolakan atau pengembalian bantuan tersebut, dikarenakan pembagiannya tidak merata dan setiap Kepala Keluarga (KK) jumlahnya berbeda-beda.

“Oleh karena itu, masyarakat kompak untuk kembalikan bantuan. Nanti setelah mereka sempurnakan baru bisa di antar kembali. Masyarakat menunggu dan masyarakat pasti terima lagi,” ujarnya

Diakui Filep, kepala kampung tidak memberikan penjelasan secara detail. Sehingga banyak masyarakat yang tidak mengerti dan berfikir bantuan yang diterima asalnya dari Gunung Merah (Pemkab Jayapura).

“Bantuan dalam bentuk sembako belum ada di tempat kita, juga masker ataupun penyemprotan disinfektan. Kalau bisa langsung dilakukan sekaligus, karena ini penting sekali. Kalau bisa cepat jangan tunda lagi, yang jelas kami mendukung program pemerintah, apalagi pak Presiden sudah instruksikan. Kami hanya protes cara-cara yang salah saja,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kampung (DPMPK) Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, menyampaikan bentuk protes dari masyarakat hingga mengembalikan bantuan sabun, karena tidak ada komunikasi yang baik antara kepala kampung dan masyarakat setempat.

“Kepala kampung tidak transparan menyampaikan dan tidak bisa menyampaikan secara baik. Apalagi ada masyarakat tertentu sudah kesal dengan kepala kampung atas kinerjanya selama ini, semua tercampur ketika ada ruang orang-orang tertentu ini mereka gunakan ini untuk buat suasana keruh,” cetusnya. (Irfan)