Danrem 172/PWY Tegaskan Penyerangan Kamp Penambang di Pegubin Tidak Berkaitan Isu Papua Merdeka

Redaksi | Senin, 07 November 2022 - 16:50 WIB
Danrem 172/PWY Tegaskan Penyerangan Kamp Penambang di Pegubin Tidak Berkaitan Isu Papua Merdeka
Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring saat berada di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang beberapa waktu lalu/foto:Penrem172
-

JAYAPURA, semuwaberita.com - Penyerangan dan pembakaran terhadap kamp penambang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Bocor Sobolim di  Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua  tidak berkaitan dengan isu Papua Merdeka.

Ini ditegaskan Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring kepada wartawan di Jayapura, Senin (07/11/2022) siang.

Untuk diketahui akibat penyerangan ini, seorang pekerja tambang bernama Rolmo Aldus Tuenoa (29) tewas, dengan luka sabetan sajam di pergelangan tangan hingga putus.

"Penyerangan kamp penambang itu tidak ada kaitannya dengan isu Papua Merdeka. Itu Bocor Sobolim ingin mengambil perempuan yang  ada di kamp dan apabila tidak dikasih, dia mengancam akan menyerang," ungkap Danrem JO.

"Lantaran perempuan yang ada di kamp penambang itu tidak di berikan, akhirnya Bocor Sobolim membawa anak buahnya melakukan penyerangan dan membakar kamp," sambungnya.

Danrem JO menyebut kelompok Bocor Sobolim yang merupakan KKB dari Kabupaten Yahukimo kerap melakukan aksi penyerangan dan pembantaian terhadap warga sipil terutama di lokasi pertambangan.

"Bocor Sobolim menurut saya preman kampung. Dia suka meminta upeti secara paksa kepada para penambang. Apa yang dilakukannya itu biadab. Dia menyerang masyarakat yang tidak bersenjata. Dia menyerang masyakat sipil. Membantai masyarakat sipil dan itu adalah tindakan biadab,"tukas Danrem.

Sementara itu untuk mencegah terjadinya penyerarangan susulan, lanjut Danrem, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dari Polres Pegunungan Bintang dan juga pemerintah daerah setempat untuk mencari solusi langkah tegas hukum apa yang harus diambil dalam menangani persoalan ini. 

"Disana TNI dan Polri tidak punya pos. Lokasinya jauh dan harus menggunakan helikopter. Di lokasi itu hanya para penambang liar, hingga sulit di jangkau. Tapi kita akan mengambil langkah tegas agar tidak ada lagi korban berjatuhan," tegasnya.

Ia mengharapkan agar para penambang juga menghentikan aktivitasnya. Apalagi menjelang 1 Desember yakni diklaim oleh KKB sebagai hari ulang tahun Papua Merdeka atau hari HUT OPM.(Irn)