Danrem 172/PWY: KST Jangan Cuma Berani Sama Masyarakat Sipil yang Tidak Bersenjata

Redaksi | Minggu, 12 Maret 2023 - 18:12 WIB
Danrem 172/PWY: KST Jangan Cuma Berani Sama Masyarakat Sipil yang Tidak Bersenjata
Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring/Rere
-

Jayapura,semuwaberita.com– Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring selaku Dankolaksops TNI menegaskan hingga saat ini masih melakukan tugas pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air Philips Mark Mathens, yang disandera Kelompok Seperatis Teroris (KST) Egianus Kogoya sejak 2 Februari silam.

Dikatakan, kegiatan ini dilakukan dengan tetap berkolaborasi bersama jajaran BIN dan Polri melalui Satgas Damai Cartenz, serta interoperability di jajaran TNI (AD, AL dan AU) juga terlibat termasuk BAIS TNI di dalam kegiatan ini.

Penegasan ini disampaikan Danrem kepada wartawan usai memimpin Upacara Serah Terima Jabatan Pejabat Korem dan Tradisi Korps,  Jumat (10/03/2023) siang.

“Sampai saat ini kami mendapatkan indikasi dan diperkuat dengan kejadian-kejadian yang ada, bahwa kelompok Egianus Kogoya ini berupaya memecah konsentrasi aparat keamanan dengan berpindah-pindah lokasi persembunyian,” ungkap Danrem.

Meski begitu, lanjut ia, pihak TNI juga telah berehasil memecah mereka untuk tidak bersatu.

“Kegiatan yang bahasa kami adalah pembersihan, binter dan komsos berkolaborasi dengan kepolisian yang melakukan penyelidikan kita lakukan di beberapa wilayah,” tegas Danrem.

Selanjutnya, kata Danrem, di sisi lain ada juga aksi rusuh massa di Wamena kemudian aksi penembakan di Yahukimo dan Sinak. Khusus di Yahukimo, dari hasil olah TKP, ada indikasi Elkius Kobak, Tendius Gwijangge dan Kopi Tua Heluka yang sebagian pecahan dari kelompok Egianus Kogoya, sengaja melakukan aksi tersebut. Tidak Cuma di Yahukimo tapi juga di wilayah lain.

“Pangdam telah memerintahkan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih untuk meningkatkan deteksi dini, cegah dini dan aksi dini terkait upaya kelompok-keompok ini yang terus melakukan provokasi pemutarbaikkan fakta, kami tegaskan tidak ada penyisiran oleh aparat keamanan, tugas TNI dan Polri adalah menjaga keamanan dan menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat,” ujar Danrem.

TNI Polri Amankan Hut Yahukimo

Dalam waktu dekat, Yahukimo akan menjelang ulang tahun dan ada banyak kegiatan, untuk itu TNI-Polri akan mengamankan momen tersebut. Selanjutnya, pemerintah daerah dipersilahkan berkoordinasi dengan aparat kemanan.

”Saya sampaikan tidak boleh diam, jangan ajari masyarakat takut, tugas kita menjaga dan mengamanan, itu perintah saya kepada prajurit sehingga kegiatan HUT Yahukimo juga buatlah semeriah mungkin, karena itu upaya mereka mambuat kekacauan dimana-mana untuk memecah konsentrasi kita, karena beberapa konsentrasi titik-titik kuat mereka sudah bisa duduki,”tegas Danrem.

Kemudian juga ada kegiatan binter dan komsos kepada masyarakat di wilayah-wilayah yang diuga pernah jadi persinggahan mereka. Bahkan ada bukti kelompok Egianus Kogoya melakukan pembunuhan terhadap seorang anak dari tokoh adat di Kampung Pimbinom, Kuyugawe, Lanny Jaya.

“Aksi teror dan pembunuhan sadis mereka terus berlanjut oleh karena itu saya menghimbau kepada masyarakat agar kalau ada kelompok Egianus Kogoya yang merapat ke kampung atau pemukiman masyarakat, itu massa harus berani melaporkan kepada aparat keamanan, informasikan kepada kita, masyarakat jangan takut,” imbaunya.

Danrem berharap para tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat bersama pemerintah daerah bahu membahu membangun daerahnya.

“Tidak ada lagi stigma tentara atau polisi melakukan penyisiran, tugas kami sesuai Inpres Nomor 9 tahun 2020, sesuai perintah presiden kepada kami untuk wujudkan perdamaian kedamaian di Tanah Papua serta dukung perencanaan maupun pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah,” tutupnya.

Danrem juga menyampaikan kepada kelompok KST kalau mau bertempur, untuk mencari lawan yang sepadan, bukan masyarakat sipil yang tidak bersenjata.

“Untuk Egianus Kogoya sebaiknya menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada aparat keamanan, itu akan lebih baik daripada terus-meneerus membuat ketakutan di masyarakat.” pungkas Danrem. (RZR)