Sebanyak 928 Warga Mengungsi Akibat Konflik Sosial di Nimboran Jayapura

Redaksi | Rabu, 03 Januari 2024 - 18:37 WIB
Sebanyak 928 Warga Mengungsi Akibat Konflik Sosial di Nimboran Jayapura
Tampak warga yang mengungsi di Polsek Nimbokran/Humas Polres Jayapura
-

Jayapura, semuwaberita.com - Kementerian Sosial RI mencatat sebanyak 928 warga mengungsi akibat kasus penganiayaan yang berujung konflik sosial yang terjadi di Kampung Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Senin,01 Januari 2024 lalu.

Pendataan yang dilakukan Kementerian Sosial Republik Indonesia guna mencari data untuk dijadikan dasar agar bantuan dapat diberikan tepat sasaran.

Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH melalui Kapolsek Nimbokrang Ipda Thomas M. Koimera yang mengawal langsung jalannya pendataan, pada Rabu (03/01/2024) mengatakan kegiatan pendataan berlangsung aman dan lancar.

"Ada tiga tempat atau titik pengungsian, yang berada di Kampung Karya Bumi Besum dengan jumlah total sebanyak 928 warga, kegiatan berlangsung aman dan lancar," ujar Kapolsek seperti dikutip dari siaran pers Humas Polres Jayapura.



Untuk diketahui akibat penganiayaan berat yang dilakukan oknum Babinsa telah mengakibatkan seorang warga setempat bernama Daud Bano meninggal dunia pada Senin (01/01/2024) lalu.

Penganiayaan terjadi berawal ketika korban bersama sejumlah rekannya yang sedang dipengaruhi minuman keras melakukan pemalakan terhadap pelaku oknum Babinsa Koramil Genyem berinisial Sertu AD.

Wakil Sementaa (Ws) Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Chandra Kurniawan menjelaskan, saat itu pelaku baru saja pulang berdinas pengamanan malam tahun baru.

"Kejadian terjadi saat anggota Babinsa kita jalan pulang ke rumah, namun di jalan ia dihadang dan dianiaya oleh sekelompok orang yang dipengaruhi minuman keras," ujar Chandra di Jayapura, Selasa (02/01/2024).

Perkelahian tersebut terjadi tidak jauh dari rumah Sertu AD yang dalam posisi dikeroyok. Dalam posisi terdesak, Sertu AD kemudian membela diri menggunakan senjata tajam dan mengakibatkan seorang warga berinsial Daud Bano terluka hingga meninggal dunia.

Kematian korban membuat keluarga dan warga mengamuk hingga melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran

"Beberapa rumah dibakar termasuk rumah Babinsa," sebut Chandra.

Korban meninggal sudah dimakamkan Selasa kemarin. Akibat konflik tersebut, 1 kantor Balai Kampung dibakar massa, 21 unit rumah dirusak dan dijarah, 8 unit rumah dibakar, 1 unit sepeda motor dibakar, 22 unit mobil dirusak dan 41 unit sepeda motor mengalami kerusakan akibat tindakan massa.(irn)