Polres Nabire Mediasi Dua Kelompok Warga yang Bertikai, Sepakat Damai

Redaksi | Minggu, 14 Januari 2024 - 07:43 WIB
Polres Nabire Mediasi Dua Kelompok Warga yang Bertikai, Sepakat Damai
Perwakilan kedua kelompok yang bertikai di Nabire menandatangani kesepakatan damai/Humas Polda Papua
-

Nabire, semuwaberita.com – Polres Nabire berhasil meredakan ketegangan di Kampung Gerbang Sadu, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, setelah melakukan mediasi terkait kasus pertikaian yang berujung pada aksi saling serang antar dua kelompok warga pada pada Kamis (11/01/2024) lalu.

Mediasi yang dilakukan pada Jumat (12/01/2024) tersebut dihadiri oleh LO Polda Papua untuk Provinsi Papua Tengah Kombes Pol. Supriyagung, Kapolres Nabire AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, Dandim 1705/Nabire Letkol Inf. Doni Firmansyah, Forkopimda Nabire, Tokoh Adat dan Masyarakat serta perwakilan dari kedua belah pihak yang bertikai.



Dalam mediasi tersebut, AKBP Wahyudi menyampaikan bahwa kedua belah pihak, baik keluarga korban maupun pelaku, berhasil mencapai keputusan damai. Persetujuan damai tersebut mencakup kesepakatan untuk melepas tali busur dan membuka kembali akses yang sempat dipalang sebagai akibat dari pertikaian tersebut.

“Kedua belah pihak sepakat untuk tidak melibatkan diri dalam pertikaian di masa mendatang. Keputusan damai ini dicapai tanpa adanya paksaan atau intimidasi dari pihak manapun,” ucap Kapolres, seperti dikutip dari siaran pers Humas Polda Papua.



Kesepakatan tersebut dibuktikan melalui penandatanganan surat pernyataan oleh kedua belah pihak di lokasi pertikaian, yakni Jalan Poros Trans Nabire-Paniai, Kampung Gerbang Sadu, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire.

Seperti diberitakan sebelumnya, pertikaian terjadi berawal dari kasus  kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dimana seorang istri berinisal MS menikam suaminya bernama Marselino hingga tewas, pada Senin (08/01/2024) lalu.
Akibat pertikaian, sebanyak 7 orang terluka terkena panah dan lemparan batu. Bahkan sekelompok masyarakat melakukan pemalangan jalan lintas Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai sehingga aktivitas jalan lintas sempat tersendat.(Irn)