PLN Hadir Listriki Masjid Tertua di Tanah Papua

Redaksi | Kamis, 22 Februari 2024 - 10:15 WIB
PLN Hadir Listriki Masjid Tertua di Tanah Papua
Peresmian simbolis oleh Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere didampingi Manajer PLN UIW Papua dan Papua Barat, Budiono dan Imam Masjid Tua Wertuar Patimburak, Arsyad Heremba/Humas PLN
-

Fakfak, semuwaberita.com - PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam di Desa Patimburak, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Setelah bertahun-tahun mengalami penerangan terbatas, kini desa yang memiliki peninggalan bersejarah berupa masjid tertua di tanah Papua itu, dapat menikmati fasilitas listrik PLN dengan mudah dan nyaman.

Melewati  akses yang cukup menantang, Desa Patimburak harus ditempuh selama kurang lebih 2,5 jam menggunakan transportasi darat dan laut dari Kabupaten Fakfak.

Hadirnya PLN memberikan angin segar untuk seluruh masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Imam Masjid Tua Wertuar Patimburak, Arsyad Heremba mengungkapkan rasa syukurnya atas hadirnya layanan listrik di tengah-tengah masyarakat desa.

Ia mengatakan, kebutuhan listrik yang tercukupi akan mempermudah aktivitas masyarakat sehari-hari.

“Sebelum adanya listrik PLN kami gunakan pelita sebagai penerangan, tetapi sebagian masyarakat juga ada yang menggunakan genset," akunya.

Untuk kebutuhan memasak dan menghidupkan pelita selama satu minggu, lanjut ia, masyarakat setempat biasa membeli minyak tanah sekitar Rp50 ribu untuk 1 jeriken atau sekitar 5 liter.

Sedangkan kebutuhan BBM dalam penggunaan genset di masjid, biasanya kami harus mengeluarkan biaya sekitar Rp100 ribu untuk 3 hari pemakaian.

"Terima kasih karena PLN telah mewujudkan harapan kami untuk merasakan terang,” ucapnya.

Gubernur Apresiasi

Senada dengan Arsyad, PJ Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere mengapresiasi komitmen PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan untuk seluruh masyarakat. Dirinya berharap, listrik yang telah menyala di Patimburak akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

"Semoga dengan penyalaan listrik ini dapat bermanfaat buat masyarakat, untuk bisa mengembangkan minat baca dan juga pendidikan secara menyeluruh, serta seluruh aktivitas ekonomi sehingga masyarakat Kokas khususnya dan masyarakat Fakfak secara umum bisa hidup yang lebih baik dari hari ini," harap Ali.

Dalam proses penyaluran listrik kepada 45 pelanggan yang ada di Desa Patimburak, pasokan listrik masyarakat disuplai melalui skema grid sistem Kelistrikan Fakfak. PLN membangun Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sepanjang 4,65 kilometer sirkuit (kms), Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) sepanjang 0,72 kms serta membangun sebuah gardu berkapasitas 50 kVA untuk mendistribusikan layanan kelistrikan.

Maksimal Listriki Pulau Terkecil

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menjelaskan bahwa PLN akan selalu berupaya maksimal melistriki hingga ke pulau-pulau terkecil di seluruh Tanah Papua. Hadirnya kelistrikan yang layak diharapkan dapat meningkatkan seluruh aspek kehidupan.

“Dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan penerangan menjadi kunci hadirnya listrik disini. Terima kasih banyak. Kami juga mohon kepada masyarakat untuk turut serta menjaga keamanan jaringan yang telah dibangun sehingga suplai listrik terus tersalurkan dengan baik," ucap Budiono.

"Kalau ada pohon-pohon di dekat jaringan, mohon agar segera disampaikan ke petugas kami agar bisa segera dirapihkan sebelum mengganggu penyaluran listrik,” pintanya.

Selain Desa Patimburak, pada kesempatan ini, PLN juga meresmikan listrik di dua desa lain di Kabupaten Fakfak, yaitu Desa Goras Distrik Mbahamdandara dan Desa Malakuli di Distrik Karas, dengan total 71 pelanggan di Goras dan 148 pelanggan di Malakuli yang kini turut menikmati listrik PLN selama 24 jam.

Hingga kini PLN terus berupaya agar masyarakat di daerah lain yang belum menikmati listrik dapat segera terlistriki serta fokus untuk memaksimalkan dan meningkatkan pelayanan.(adv)