Jayapura, semuuwaberita.com - Direktur Utama PT Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani, Entis Sutisna mengatakan, hingga saat ini Danau Sentani belum bisa dimanfaatkan sebagai sumber air bersih karena masih menunggu jawaban dari pemerintah pusat untuk pembangunan Water Treatment.
Saat ini dengan kapasitas sumber air di wilayah Kota Jayapura 895 liter per detik. Menurutnya, angka ini masih mengalami banyak kekurangan debit air dalam melayani warga Jayapura yang terus bertambah, bahkan diprediksikan telah mencapai sekitar 400 ribu penduduk.
“Sebenarnya memanfaatkan Danau Sentani ini sudah jadi solusi yang benar, tetapi masih terkenndala Water Treatment dan untuk kemampuan pendanaan semua dari pemerintah pusat jadi sampai saat ini kami masih menunggu,” jelas Entis Sutisna kepada Wartawan diruang kerjanya Jumat (29/03/2024).
Kata Entis, Upaya untuk penyediaan air bersih dan menambah debit air guna memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jayapura dalam janga panjang maupun kebutuhan jangka pendek tentunya membutuhkan sumber-sumber air yang baru.
Dari hasil penelitian, Danau Sentani memiliki potensi 1.100 liter air per detik. Menurut Entis kalau danau ini sudah bisa dimanfaatkan bisa memenuhi kebutuhan warga Jayapura dan Kabupaten Jayapura tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan air bersih.
“Tahap satu sudah dibangun sumber air, kami sudah lakukan uji coba tapi yang sekarang jadi masalah adalah setelah air bisa diambil dari Danau Sentani itu bisa kita manfaatkan apabila sudah ada Water Treatment ,” tambahnya.
Upaya untuk dapat memanfaatkan Danau Sentai sebagai sumber air bersih ini sudah terbangun sejak tahun 2021, akan tetapi sampai hari ini pihaknya belum mendapatkan kepastian kapan Instalasi Pengolaan Air (IPA) Water Treatment ini dapat digunakan.
Ia mengakui, untuk membangun Water Treatment ini membutuhkan lahan yang tidak sedikit, untuk ketersediannya saja membutuhkan lahan 1 hektar.
“Sebenarnya ini harapan terbesar kami, tapi kami serahkan semua ke pemerintah pusat, kami hanya menunggu saja karena itu proyeknya pemerintah pusat yang sudah tentu sumber pendanannya dari dana APBN,” ujarnya.(tns)