Jayapura, semuwaberita.com – Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua bekerjasama dengan Polda Papua dan PGGP menggelar kegiatan Seminar dan KKR yang berlangsung di hotel Sunny Abepura, Rabu (15/05/2024).
Kegiatan ini dihadiri Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Patrige Rudolf Renwarin bersama sejumlah perwakilan Forkopimda Papua, pimpinan gereja dan anggota FKUB.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyukseskan Pilkada Damai di Tanah Papua Tahun 2024, menuntaskan Amanat Agung, serta membangun pelayanan nubuat melalui pemulihan Pondok Daud.
Mengusung tema "Bangkit dan Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Tanah Papua - Encounter With The Lord (Tuhan Yesus Rindu Ko)," kegiatan ini dipimpin oleh Pdt. Felda Lukas yang juga selaku Ketua Panitia.
Dalam sambutannya, Ketua II PGGP / Ketua FKUB Papua Pdt. Lipiyus Biniluk menyatakan bahwa kehadiran banyak pemuda/i gereja menunjukkan potensi besar yang sedang dipersiapkan Tuhan bagi masa depan Papua.
"Saya sebagai ketua FKUB Provinsi Papua memiliki kerinduan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai di Tanah Papua yang kita cintai ini. Tidak boleh ada pertumpahan darah lagi dengan alasan apapun di tanah ini," tegasnya.
Ia juga mengumumkan rencana kegiatan KKR berikutnya yang akan diadakan pada bulan Juli di beberapa kota/kabupaten di Provinsi Papua.
Sementara itu, Wakapolda Papua Brigjen Pol. Patrige Rudolf Renwarin menekankan pentingnya kerukunan antar umat beragama di Papua, yang merupakan miniatur Indonesia dengan keberagaman agama, suku, dan budaya.
"Kerukunan antar umat beragama adalah prinsip yang sangat penting bagi bermasyarakat. Menjaga toleransi dan saling menghormati merupakan kunci membangun komunitas yang kuat dan bersatu," ujarnya.
Wakapolda juga mengingatkan bahwa menjaga kerukunan bukanlah hal mudah dan selalu ada tantangan. Namun, semangat KKR ini mengajak semua untuk merenungkan nilai-nilai kasih dan pengampunan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus.
"Perbedaan pendapat dan pilihan adalah hal yang wajar dalam masyarakat yang beragama, terutama dalam konteks Pemilu 2024. Jangan sampai perbedaan melahirkan perseteruan. Untuk itulah saya mengajak kita semua untuk mengatasi perbedaan tersebut dengan sikap pengampunan dan rekonsiliasi," tambahnya.
Acara ini juga menyoroti pentingnya dialog antar umat untuk menjaga kerukunan di masyarakat.
"Dengan dialog antar umat yang dikasihi Tuhan, kita dapat saling memahami, berbagi pengalaman, dan belajar satu sama lain. Melalui dialog, kesalahpahaman dapat dikurangi dan kerukunan antar umat beragama, antar suku bangsa, dan antar masyarakat dapat diperkuat," jelas Wakapolda.
Acara KKR ini diapresiasi karena konsistensinya sejak PON 2021, Pemilu Presiden dan Pileg 2024, hingga saat ini menjelang Pilkada 2024.
"Mari gunakan momen KKR ini untuk memperkuat komitmen kita terhadap kerukunan. Dengan bersatu, kita dapat mengatasi tantangan dan menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis. Semoga kita terus bekerja sama untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, khususnya di tanah Papua yang kita cintai ini," ajak Wakapolda.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi masyarakat Papua untuk mengaplikasikan ajaran Tuhan tentang kasih, baik kepada Tuhan maupun sesama manusia, sehingga tercipta kehidupan yang damai dan harmonis di Tanah Papua.(irn)