Yalimo, semuwaberita.com – Aparat gabungan dari Satgas Ops Damai Cartenz 2025, Polres Yalimo dan BKO Brimob Polda Papua berhasil menangkap Aske Mabel, DPO sejumlah kasus pembunuhan/penembakan di wilayah Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Aske Mabel yang merupakan disertir Polres Yalimo ditangkap pada Rabu (19/02/2025) pagi di rumahnya yang berada di Distrik Abenaho, Yalimo.
Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin didampingi Kaops Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam keterangan persnya di Mako Brimob Kotaraja, Rabu siang mengatakan, selain menangkap Aske Mabel, aparat juga berhasil menyita dua pucuk senjata api laras panjang, yang merupakan senjata organik Polres Yalimo.
Senjata tersebut sebelumnya dibawa kabur Aske Mabel pada awal Juni 2024 lalu. Polisi juga menyita puluhan butir amunisi.
"Aske Mabel telah melakukan aksi gangguan tembakan di wilayah Yalimo sejak tahun 2024 lalu, hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa baik warga sipil maupun aparat keamanan," kata Kapolda Patrige.
Aksi kekerasan bersenjata itu diantaranya kasus penembakan sopir lajuran di jalan Trans Jayapura - Wamena, penembakan tukang kayu hingga penembakan anggota brimob yang sedang patroli.
Aske Mabel yang sebelumnya merupakan anggota Polres Yalimo, telah resmi di PDTH (pecat dengan tidak hormat) sejak Desember 2024 karena disersi (meninggalkan tugas) dan membawa kabur 4 pucuk senpi dan amunisi organik Polres Yalimo.
Ia diduga kuat terlibat serangkaian aksi kekerasan bersenjata yang terjadi di wilayah Distrik Abenaho, Elelim dan Apalapsili.
"Dari hasil penyelidikan, diduga kuat pelaku kekerasan bersenjata di wilayah itu dilakukan oleh Aske Mabel dan kelompoknya," ungkap Kapolda.
Dugaan ini diperkuat dari keterangan yang disampaikan Nikson Mattuan yang telah ditangkap lebih dulu pada Januari 2025 lalu.
Nikson Matuan ditangkap dengan 2 pucuk senpi laras panjang, yang diakuinya adalah senpi yang dibawa kabur Aske Mabel. Sehingga total 4 senpi yang dibawa kabur Aske Mabel, telah berhasil disita kembali.
Kapolda Patrige mengungkapkan, penangkapan Aske Mabel berdasarkan informasi dari masyarakat.
Pendekatan humanis yang dibangun personil Satgas ops Damai Cartenz dengan masyarakat setempat sejak awal tugas, menjadi kunci keberhasilan penangkapan Aske Mabel.
"Sehingga tadi pagi informasi masyarakat tersebut direspon cepat oleh aparat gabungan dan akhirnya Aske Mabel bisa ditangkap," jelasnya.
Lanjut kata Kapolda, Polisi juga masih menyelidiki terkait adanya bantuan amunisi dari pihak luar kepada kelompok Aske Mabel.
Pasalnya, dari total amunisi yang dibawa kabur dan amunisi yang berhasil disita aparat dari Aske Mabel dan Nikson Matuan justru jumlahnya bertambah.
"Kita masih dalami terkait amunisi ini, apakah ada dari pihak lain yang turut terlibat," terangnya.
Aske Mabel diterbangkan dari Elelim Yalimo ke Jayapura dengan menggunakan pesawat Smart Air. Setibanya di Bandara Sentani, Rabu siang, Aske Mabel langsung dibawa ke Mako Brimob Kotaraja.
Dalam konferensi pers, turut dihadirkan Aske Mabel dan Nikson Matuan serta barang bukti yang berhasil disita.
Tampak Aske Mabel menggunakan kursi roda akibat mengalami luka tembak di bagian paha.
Kapolda Patrige menjelaskan, Aske Mabel terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena melakukan perlawanan saat hendak menunjukkan satu pucuk senpi yang disembunyikan.
Kini, Aske Mabel akan menjalani proses hukum lebih lanjut di Mapolda Papua.
Sementara itu, pasca penangkapan, lanjut Patrige, situasi kamtibmas di wilayah Yalimo hingga saat ini relatif kondusif.(irn)