Jayapura, semuwaberita.com - Yuni Enumbi (29) yang ditangkap Tim Satgas Ops Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua saat hendak menyelundupkan senjata api dan amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak Jaya, diketahui merupakan mantan prajurit TNI dari Kodam XVIII/Kasuari Papua Barat.
"Sepanjang yang kami tahu, pelaku ini merupakan mantan anggota Kodam Kasuari, yang kurang lebih 2 tahun lalu telah menjalani sidang Mahkamah Militer dan di PTDH (Pemecatan) dari kesatuannya," ungkap Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin didampingi Ka Ops Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam konferensi pers di Mapolda Papua lama Kota Jayapura, Sabtu (08/03/2025).
Diberitakan sebelumnya, Satgas Ops Damai Cartenz-2025 bekerjasama dengan Polda Papua berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata api dan amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak Jaya melalui jalur darat.
Dalam operasi ini, polisi berhasil mengamankan tiga orang, pelaku utama bernama Yuni Enumbi (29 thn), Yudhi Kalalo (sopir lajuran) dan Matius Payokwa (helper lajuran).
Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin menyebut penangkapan pelaku bersama barang bukti diantaranya; 2 pucuk senjata api laras panjang (belum dirakit), 4 pucuk pistol G2 Pindad, 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 250 butir amunisi 9 mm, 1 pucuk senapan angin (belum dirakit).
Lalu 1 paket laser senter + mounting,1 teleskop + peredam, 1 popor kayu warna coklat, 1 laras dan tabung senapan angin
dan 1 unit mesin kompressor yang digunakan untuk menyimpan senjata api. Serta uang tunai Rp369.600.000.
Kapolda Patrige menjelaskan, operasi pengamatan telah dilakukan sejak 1 Maret hingga akhirnya berhasil ditangkap pada Jumat, 7 Maret 2025, di jalan Trans Jayapura - Wamena tepatnya di KM-76 wilayah Kabupaten Keerom.
"Senjata dan amunisi ini akan diselundupkan dari Jayapura menuju Wamena untuk selanjutnya ke Mulia, Puncak Jaya melalui jalur darat," ungkap Kapolda Patrige.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan awal, pelaku Yuni Enumbi yang sudah ditetapkan tersangka ini, mengaku senjata dan amunisi dibeli dari luar Papua dengan total harga Rp1,3 Miliar. Sementara itu, sopir dan helper yang turut diamankan mengaku tidak mengetahui isi muatan yang dibawa pelaku.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa operasi ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
"Keberhasilan ini bukanlah akhir dari operasi, melainkan awal dari penyelidikan yang lebih mendalam. Kami akan terus menelusuri asal-usul senjata-senjata ini dan siapa saja yang terlibat," ujar Kombes Yusuf.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, juga memberikan apresiasi atas kerja keras tim dalam menggagalkan penyelundupan ini.
"Berkat kerja keras tim, kami berhasil menggagalkan penyelundupan berbagai jenis senjata dan amunisi yang rencananya akan disuplai kepada KKB di Puncak Jaya," ucapnya.
Dengan keberhasilan operasi ini, diharapkan upaya kelompok bersenjata dalam memperoleh persenjataan ilegal dapat ditekan sehingga stabilitas keamanan di Papua semakin terjaga.(irn)