Aparat Gabungan Berhasil Evakuasi Guru dan Nakes, Korban Serangan KKB di Yahukimo

Redaksi | Minggu, 23 Maret 2025 - 19:11 WIB
Aparat Gabungan Berhasil Evakuasi Guru dan Nakes, Korban Serangan KKB di Yahukimo
Personil Satgas Ops Damai Cartenz, Brigpol Ita tampak membantu salah satu korban luka dalam proses evakuasi/Humas Damai Cartenz
-

Jayapura, semuwaberita.com - Operasi gabungan TNI Polri dalam hal ini Kogabwilhan dan Satgas Ops Damai Cartenz-2025 serta Polda Papua berhasil mengevakuasi satu jenazah dan 8 orang yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Minggu (23/3).

Serangan brutal KKB yang terjadi pada Jumat, 21 Maret lalu telah menewaskan seorang guru bernama Rosalina Serek Ronggen, empat orang luka ringan dan tiga lainnya luka berat. Para korban ini merupakan guru kontrak dan tenaga kesehatan yang bertugas di kampung tersebut.

Proses evakuasi korban baru berhasil dilakukan pada Minggu pagi, akibat terkendala cuaca dan medan yang sulit. Dimana akses menuju kampung tersebut, hanya dapat dilalui dengan menggunakan pesawat udara. Seluruh korban berhasil dievakuasi ke Jayapura dan dibawa ke RSAD Marthen Indey Kota Jayapura.

“Ini adalah tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka adalah pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua,” ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani didampingi Wakaops Damai Cartenz 2025 Kombes Pol. Adarma Sinaga.

Ia menegaskan bahwa kekejaman yang dilakukan KKB merupakan upaya menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan, terutama di sektor pendidikan.

“Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua, justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata,” tegas Brigjen Faizal.

Sementara itu, pihak RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, menyampaikan bahwa, kejadian tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, tiga korban mengalami luka berat, dan empat lainnya menderita luka ringan. Sementara dua korban lainya, dalam kondisi aman dan tidak dievakuasi karena merupakan warga asli Yahukimo dan atas permintaan sendiri.



Berikut identitas 8 korban yang berhasil dievakuasi ke Jayapura:

1. Rosalia Rerek Sogen. Perempuan, guru, Suku Flores (Timor), meninggal dunia (MD)

2. Doinisiar Taroci More Flores. Perempuan, guru, Suku Flores, NTT.

3. Vantiana Kambu. Perempuan, guru, Suku Papua, Sorong.

4. Paskalia Peni Tere Liman. Perempuan, guru, Suku Flores.

5. Fidelis De Lena. Laki-laki, guru, Suku Flores.

6. Kosmas Paga. Laki-laki, guru, Suku Flores. 

7. Penus Lepi. Laki-laki, guru, Suku Kimial, asli Yahukimo, Papua. Dipulangkan dari RSAD Marthen iIndey karena dinyatakan sehat.

8. Irawati Nebobohan. Perempuan, tenaga kesehatan, NTT.

Selain itu, dua korban lainya yaitu, Lenike Saban. Perempuan, guru, dan Erens sama, petani, merupakan warga Yahukimo, tidak ikut dievakuasi karena permintaan sendiri dan dalam kondisi aman.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat agar tidak terpancing oleh propaganda dan provokasi KKB serta tetap tenang dalam perlindungan aparat keamanan.

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan propaganda yang menyesatkan. Aparat akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan,” ajaknya.

Hingga kini, aparat masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan. Situasi di Distrik Anggruk berangsur terkendali dan bantuan kemanusiaan mulai disalurkan bagi warga terdampak.(rin)