SMAS YPPK Taruna Dharma Ikuti Program Pelatihan Gizi Olahraga Berbasis Kearifan Lokal BIMA

Redaksi | Sabtu, 13 September 2025 - 17:51 WIB
SMAS YPPK Taruna Dharma Ikuti Program Pelatihan Gizi Olahraga Berbasis Kearifan Lokal BIMA
Sebanyak 31 atlet remaja putri dan guru pendamping dari SMAS YPPK Taruna Dharma mengikuti program Pelatihan Gizi Olahraga Berbasis Kearifan Lokal Papua yang berlangsung sejak Juli hingga September 2025/foto:Rudi
-

Jayapura, semuwaberita.com   – Sebanyak 31 atlet remaja putri dan guru pendamping dari SMAS YPPK Taruna Dharma mengikuti program Pelatihan Gizi Olahraga Berbasis Kearifan Lokal Papua yang berlangsung sejak Juli hingga September 2025.

Kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan Moringa Oleifera atau daun kelor sebagai solusi alami dalam pencegahan anemia yang kerap dialami oleh remaja putri, terutama mereka yang aktif berolahraga.

Program yang bertajuk “Pemanfaatan Moringa Oleifera dalam Pencegahan Anemia di Sekolah” ini didanai penuh oleh Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA) 2025, di bawah naungan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Kemendikbudristek, melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Bima.

Berbeda dengan pelatihan biasa, program ini mengusung konsep praktik langsung dan edukasi berkelanjutan. Tahapan kegiatan dimulai dengan pretest untuk mengukur pemahaman awal peserta mengenai gizi olahraga dan anemia.

Setelah itu, siswa mendapat materi mengenai pentingnya zat besi dan nutrisi lokal, khususnya manfaat daun kelor yang kaya vitamin, mineral, dan zat besi. Pada sesi terakhir peserta di berikan posttest untuk mengukur pemahaman peserta setelah mendapat pelatihan. 

Puncak kegiatan berupa praktik pengolahan makanan dan minuman berbahan dasar kelor. Para peserta diajak membuat teh kelor, kue, hingga olahan sehat lainnya seperti buat jus berbahan dasar buah yang dicampur dengan bubuk kelor dan bisa dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, tim pengabdian juga buku saku berisi resep kreatif berbahan kelor serta pengetahuan dasar tentang Gizi, sehingga pengetahuan dapat terus diaplikasikan di lingkungan sekolah maupun rumah tangga.

Ketua Tim PKM, Ermelinda Yersin Putri Larung, S.Pd., M.Or, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam membangun kesadaran gizi berbasis kearifan lokal. “Pelatihan ini bukan hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis. Kami ingin para atlet remaja putri memahami bahwa daun kelor yanll mudah didapat di Papua dapat menjadi kunci pencegahan anemia sekaligus mendukung performa mereka di lapangan,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Kepala SMAS YPPK Taruna Dharma, Oktavianus Payung Rantetau, S.T. Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan sekolah yang memiliki banyak atlet berprestasi. “Selama ini banyak siswi kami yang sering mengalami gejala anemia, seperti mudah lelah dan kurang fokus saat latihan. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap mereka bisa menjaga kesehatan dengan cara yang sederhana, murah, tetapi sangat bergizi,” ujarnya.

Keunikan program PKM ini terletak pada pendampingan dan monitoring berkelanjutan. Tim pelaksana akan melakukan kunjungan rutin untuk mengevaluasi dampak pelatihan, sekaligus memastikan para siswi benar-benar mengintegrasikan kelor dalam menu harian mereka.

Dengan menggabungkan edukasi gizi, praktik kuliner, dan kearifan lokal Papua, program ini diharapkan dapat menjadi model intervensi gizi sekolah berbasis olahraga di Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya mendukung kesehatan remaja putri Papua, tetapi juga menjadi investasi nyata dalam mencetak atlet muda yang sehat, berprestasi, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.(rudi)