Tim Gabungan Polri Temukan Satu Korban Kerusuhan Yalimo dalam Kondisi Meninggal Dunia

Redaksi | Minggu, 21 September 2025 - 19:13 WIB
Tim Gabungan Polri Temukan Satu Korban Kerusuhan Yalimo dalam Kondisi Meninggal Dunia
Tim gabungan saat mengevakuasi jenazah Muh.Nasir, korban kerusuhan Yalimo yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak kerusuhan pecah/foto:Humas Polda Papua
-

Yalimo, semuwaberita.com  – Tim gabungan Brimob Polda Papua, Polres Yalimo, dan Satgas Ops Damai Cartenz berhasil menemukan salah satu korban kerusuhan Yalimo, Muhammad Nasir dg Mappa (44), dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah ditemukan pada Sabtu (20/9/2025) sore di lereng tebing pinggir sungai dekat Camp PT Paesa, Jalan Trans Yalimo – Jayapura, Kampung Wara, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, mengungkapkan korban ditemukan sekitar pukul 15.36 WIT dengan kondisi mengenaskan. Sejumlah anak panah masih tertancap di tubuhnya, disertai luka-luka akibat benda tajam. 

“Jenazah kemudian dievakuasi ke RS Er Dabi Yalimo sebelum dipindahkan ke Wamena dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan,” jelas Cahyo, Minggu (21/9/2025).

Proses pencarian dan evakuasi berlangsung sulit karena lokasi yang terjal dan tertutup pepohonan lebat. 

Sementara itu, dua korban kerusuhan yang sebelumnya dirawat di RS Er Dabi Yalimo, pada Minggu pagi telah diterbangkan ke Jayapura untuk menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara.

“Pada Minggu pagi, RS Bhayangkara telah menerima pasien rujukan dari Rs Er Dabi yakni Bripda Muh. Aqsa dan seorang pelajar bernama Aiman. Keduanya menjadi korban saat kerusuhan pecah dan  mengalami luka berat di bagian kepala,” ungkap Cahyo.

Kombes Cahyo mengimbau masyarakat Papua, khususnya warga Yalimo, untuk menjaga situasi tetap aman dan tidak terprovokasi informasi hoaks. “Mari bersama-sama menciptakan keamanan dan ketertiban. Jangan terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Kerusuhan di Yalimo yang terjadi Selasa, 16 September 2025 lalu, dipicu pertengkaran antar pelajar SMA yang berujung pada aksi pembakaran. Situasi kemudian meluas setelah warga terlibat tindakan anarkis, menyerang warga nusantara, dan membakar puluhan bangunan serta kendaraan. Akibat peristiwa itu, belasan orang menjadi korban dan seribuan warga memilih mengungsi ke Wamena maupun Jayapura.(irn)