Media Gathering Bawaslu Papua, Yofrey: Kita Punya Hubungan Simbiosis Mutualisme, Saling Membutuhkan

Redaksi | Minggu, 05 Oktober 2025 - 08:32 WIB
Media Gathering Bawaslu Papua, Yofrey: Kita Punya Hubungan Simbiosis Mutualisme, Saling Membutuhkan
Bawaslu Papua menggelar Media Gathering yang dihadiri puluhan jurnalis/wartawan di Jayapura, Sabtu (04/10/2025)/Istimewa
-

Jayapura, semuwaberita.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua menggelar Media Gathering dengan tema “Catatan Media dalam Pilkada dan PSU di Provinsi Papua” berlangsung di salah satu Cafe di Kota Jayapura, Sabtu (04/10/2025).

Kegiatan yang diikuti puluhan jurnalis/wartawan ini, menghadirkan nara sumber Lucky Ireeuw, Ketua AJI Kota Jayapura, Nurul Damarini Kepala Tim Pemberitaan LPP RRI Jayapura, Yofrey Piryamta N. Kebelen selaku Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Provinsi Papua.

Ketua AJI Jayapura, Lucky Ireeuw memberikan apresiasi kepada Bawaslu Papua yang telah melaksanakan tugas dan fungsi pengawasannya dengan baik. Hal itu terbukti bahwa hingga Pilkada dan PSU selesai, tidak ada satupun komisioner Bawaslu yang tersangkut kasus hukum hingga harus dibawa ke DKPP.

Lucky mengakui jika memang masih ada sejumlah catatan yang perlu diperbaiki. Bahwa tantangan geografis dam keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala tidak maksimalnya proses pengawasan yang dilakukan Bawaslu.

“Tanpa pengawasan yang kuat, proses demokrasi tidak bisa berjalan dengan baik. Karena itu Bawaslu harus membangun kolaborasi yang lebih erat dengan media. Dimana media bisa ikut mengawasi proses demokrasi agarr lebih transparan, terbuka dan dipercaya publik,” ujar Lucky yang merupakan Pemimpin Redaksi haris Cepos ini.

Sementara itu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Provinsi Papua, Yofrey Piryamta N. Kebelen mengatakan, hubungan antara Bawaslu dan media merupakan hubungan yang saling menguatkan. Media bukan hanya sekedar penyampai informasi, tetapi juga mitra pengawasan yang kritis dan objektif dalam mengawal setiap tahapan demokrasi.

“Bawaslu dan media memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Kami membutuhkan peran media untuk memperluas jangkauan pengawasan sekaligus memberikan edukasi kepada publik,” ujarnya.

Dalam paparannya, Yofrey menyebutkan sedikitnya empat peran strategis media dalam mendukung pengawasan Pemilu. Pertama, sebagai mitra pengawasan partisipatif, media dapat menjadi mata dan telinga masyarakat dalam setiap tahapan Pemilu. Kedua, sebagai penyampai edukasi publik, media berperan penting mensosialisasikan aturan dan tata cara pengawasan. Ketiga, fasilitator laporan publik, di mana media dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk menyuarakan temuan di lapangan. Dan keempat, penjaga integritas dan kontrol sosial melalui pemberitaan yang independen dan berimbang.

Lebih lanjut, Yofrey juga menekankan pentingnya sinergi yang dibangun secara berkelanjutan antara Bawaslu dan media, antara lain melalui pertukaran informasi cepat dan akurat, publikasi hasil pengawasan partisipatif, hingga peliputan pelanggaran yang berpotensi menjadi bahan awal penanganan oleh Bawaslu.

Dalam kesempatan yang sama, Bawaslu Papua turut menyampaikan 13 poin harapan kepada insan pers dalam mengawal proses demokrasi di Tanah Papua. Di antaranya, meningkatkan pemahaman kepemiluan, menjaga independensi dan netralitas, menghindari narasi provokatif, melawan hoaks, serta mengedepankan kepentingan publik dan kedamaian dalam setiap pemberitaan.

Selain itu, Bawaslu juga berharap media dapat terus membangun narasi positif tentang demokrasi Papua yang damai dan inklusif, serta menjadi penjaga nilai-nilai Pemilu Luber Jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil).

“Suksesnya Pemilu tidak hanya bergantung pada penyelenggara, tetapi juga peran publik dan media. Catatan dan masukan dari media menjadi bahan penting bagi kami untuk meningkatkan kualitas pengawasan ke depan,” tutur Yofrey.

Melalui kegiatan Media Gathering ini, Bawaslu Papua berharap terbangun kolaborasi yang lebih kuat dengan insan pers. Sinergi yang baik antara lembaga pengawas dan media diharapkan mampu menjaga demokrasi di Papua agar tetap transparan, inklusif, dan bermartabat.(irn)




 


baca juga :