SENTANI, semuwaberita.com - Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk pertama kalinya menggelar Festival Mangga Golek 2020 di Kampung Dormena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, berlangsung 19 hingga 22 Agustus 2020.
Sayangnya masyarakat yang sangat antusias untuk mendatangi festival, akhrnya harus pulang dengan kekecewaan.
Rasa kecewa ini disampaikan langsung sejumlah pengunjung di media sosial baik di grup facebook maupun di akun fb mereka
Seperti di grup Facebook Info Kejadian Kota Jayapura (IKKJ) yang viral diperbincangkan oleh netizen baik soal infrastruktur jalan yang tidak memadai, dan juga ketersediaan mangga golek yang tidak sesuai harapan karena harus dibeli dengan harga cukup mahal (sama dengan harga di kota).Padahal di promo iklannya, bisa makan gratis.
Belum lagi stoknya yang terbatas, sehingga banyak pengunjung yang kecewa karena, pas tiba tak bisa menikmati mangga golek khas dormena
Nining Wahyuningsih dalam akun FBnya mengaku kecewa dan menyarankan, ke depan panitia mempersiapkan acara secara matang.
"Jangan sampai kami yang datang jauh-jauh kecewa seperti di Dormena yang rugi waktu dan tenaga. Jangan buat promosi kalau mangga saja masih pagi sudah habis. Harganya juga lebih mahal dari harga kota, plus bonus macet luar biasa, jalan 3 km ke tempat acara yang ujung-ujungnya ternyata tidak ada mangga," tulisnya kecewa
Netizen lainnya juga menganggap harga mangga golek yang ditawarkan di acara festival yang akan dijadikan agenda tahunan oleh Pemkab Jayapura itu beda jauh dengan harga mangga yang dijual di pasar-pasar tradisional yang ada di perkotaan.
Iven Luar Biasa
Pengguna FB lainnya, Yebhei Ohei mengapresiasi kepada panitia penyelenggara
Menurut dia, untuk memulai sesuatu itu sangat susah, tetapi dengan susah payah teman-teman telah coba menggagas satu iven yang luar biasa hebat yang dapat menjadi agenda rutin tahunan.
"Namun ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian kita bersama yaitu, harga mangga golek sangat mahal. Sebab, buah mangga harganya Rp 50.000. Padahal di Pasar Sentani 4 buah itu Rp. 50.000. Kemudian mangga sudah habis sejak siang hari pukul 12.00 Wit," tulisnya
Begitupun, akses keluar masuk kendaraan harus di pikirkan secara baik, supaya tidak macet
Harus ada parkiran dan harus ada stand-stand yang menyajikan olahan buah mangga seperti selei mangga, jus mangga, sirup mangga dan lain-lain. Inilah beberapa hal yang menjadi saran dan masukan atas pelaksanaan Festival Mangga Golek.
"Tema nya sudah baik 'Uang datang ke Kampung, tetapi karena macet maka sebagian uangnya juga macet di jalan dan tidak sampai di kampung. Bahkan uang balik dari kampung ke kota," sambung Yebhei
Ketahanan Pangan
Festival Mangga Golek 2020 digelar Pemkab Jayapura sebagai upaya dalam penanganan pandemi Covid-19, yaitu meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Warga di setiap Kampung di minta kembali mengelola potensi sumber daya alam yang dimiliki.
Ketua Panitia Festival Mangga Golek, Jhon Wiklif Tegai mengatakan, tujuan dilaksanakannya Festival Mangga Golek di kawasan pesisir adalah menyikapi adanya pembatasan waktu beraktivitas yang ditetapkan oleh pemerintah daerah karena adanya pandemi Covid-19.
Namun, kebanyakan masyarakat, melaui media sosial, justru mengungkapkan rasa enggan mereka untuk mengunjungi salah satu agenda yang akan dijadikan agenda tahunan Kabupaten Jayapura itu setelah membaca kekecewaan netizen lain yang mengaku telah berkunjung. (Irfan)