SENTANI, semuwaberita.com - Festival Mangga Golek di Kampung Doromena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, yang digelar 20 -22 Agustus 2020 dinilai telah mengabaikan protokol kesehatan Covid-19 tentang pembatasan jarak antar orang (physical distancing).
Ini diungkapkan Ketua LSM Papua Bangkit, Ir. Hengky Jokhu, di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (21/8/2020).
“Sehubungan dengan penyelenggaraan Festival Mangga Golek yang menghimpun banyak orang atau ribuan orang. Sebenarnya itu sudah melanggar protokol kesehatan tentang pandemi Covid-19,” ungkap Hengky
Menurut dia, ribuan orang datang mengunjungi lokasi Festival Mangga Golek di Kampung Dormena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. Terlihat banyak pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Lantaran pengunjung terjebak macet berjam-jam dan jaraknya sepanjang 3 hingga 5 kilo meter, sehingga banyak pengunjung yang rela turun dari kendaraannya untuk berjalan kaki menuju lokasi festival
“Pengunjung pun berjubel hingga seputar tempat dilangsungkannya acara dan mengabaikan protokol kesehatan, di mana tidak saling jaga jarak. Sehingga sangat rentan terpapar covid-19,”ujar Hengky.
Sangat disayangkan sebab acara yang diselenggarakan atau melibatkan pemerintah kabupaten Jayapura, namun mereka sendiri yang telah melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan
“Oleh karena itu, kami dari LSM Papua Bangkit sangat prihatin dengan ketidakkonsistenan dari penyelenggara pemerintah dalam hal ini Pemda Kabupaten Jayapura khususnya instansi-instansi teknis yang terlibat dalam penyelenggaraan festival Mangga Golek tersebut,” katanya menyayangkan.
“Seharusnya penyelenggara peka dalam masalah ini. Kita semua saat ini tengah berjuang melawan Covid-19. Sangat ironis juga sih, ketika jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jayapura masih terus bertambah, kok ada acara yang mengabaikan protokol kesehatan,” mirisnya
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua KADIN Kabupaten Jayapura ini mengatakan, penyelenggaraan Festival Mangga Golek itu terkesan terburu-buru dan kesiapan dari panitia pelaksana festival itu juga belum siap.
Menurut Hengky Jokhu, panitia penyelenggara festival tidak siap dalam urusan kepanitiaan dan pemerintah daerah juga tidak siap secara infrastruktur, baik itu sarana maupun prasarananya. Supaya kawasan Teluk Tanah Merah itu, khususnya Kampung Dormena dan kampung-kampung sekitarnya itu sebagai daerah-daerah destinasi wisata.
“Kita tahu kawasan Teluk Tanah Merah ini sangat mempunyai potensi wisata. Baik itu, wisata bahari maupun wisata alamnya (forestry) dan juga wisata gunungnya. Sangat disayangkan, baik instansi teknis yang ada di kabupaten dan provinsi maupun di distrik dan kampung. Mereka seolah-olah tidak ada kesamaan visi untuk membangun kawasan wisata di Dormena atau kampung-kampung yang ada di kawasan Teluk Tanah Merah itu sendiri,” kata Hengky. (Irfan)