JAYAPURA, semuwaberita.com - Merasa telah ditipu oleh pimpinannya, 10 anggota kelompok separatis bersenjata di Kabupaten Lanny Jaya ini menyatakan sikap kembali ke pangkuan NKRI.
Sepuluh anggota KSB ini diketahui merupakan anak buah Puron Wenda mereka antara lain bernama Join Tabuni, Bakar Wenda, Leis Tabuni, Telia Wenda, Wiro Wenda, Kondis Tabuni dan Nendiles Wenda, Tabenak Wenda, Dekin Wenda, dan Kuku Tabuni.
Dari Sepuluh orang tersebut terdiri atas empat orang petinggi KSB dan enam orang pengikutnya.
Puron Wenda sendiri dikenal sebagai pimpinan separatis yang sadis dan kerap melakukan aksi teror penembakan di wilayah pegunungan tengah Papua.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) TNI Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa dalam rilisnya, Rabu (2/9/2020) menyatakan, penyerahan diri 10 anak buah Puron Wenda tersebut berlangsung di dua lokasi dengan pengucapan ikrar penyerahan diri, untuk kembali dan setia kepada NKRI.
"Totalnya ada 10 orang, 7 orang diterima oleh Dansatgas Satgas Pamtas Mobile YPR 305 dan Tiga orang lainnya diterima Satgas Pamtas Mobile YPR 305/TKR," kata Kolonel Nyoman
Adapun alasan kembalinya Join Tabuni dan sembilan rekanya ke pangkuan NKRI, ujar Nyoman, karena kecewa dengan pimpinan mereka, Puron Wenda yang tidak menepati janji bahwa mereka akan memperoleh kehidupan yang lebih baik, jika bergabung sebagai militan pro kemerdekaan Papua
"Namun pada kenyataannya, mereka terus hidup di hutan, sehingga mereka menginginkan kembali ke masyarakat dan hidup normal," ungkap Nyoman
Ia menambahkan selain menyerahkan diri, mantan anggota KSB tersebut juga menyerahkan barang bukti berupa HT Werwei , 1 buah cas HT Motorolla dan 1 buah rompi serbu. Alat dan atribut tersebut, digunakan mereka saat masih bergabung dalam kelompok militan
"Mereka juga mengaku mengikuti pelatihan militer di Markas OPM Soemalo, dan terlibat dalam dinas jaga pos di Markas OPM Soemalo," beber Nyoman
Lebih lanjut urai Nyoman, Tim Satgas yang ada di Lanny Jaya akan terus melakukan penggalangan, dengan harapan DPO yang telah mengabdikan diri ke NKRI, dapat mengajak rekan lainnya untuk turun, membawa persenjataan dan kembali ke NKRI.
"Semua ini dilakukan agar Masyarakat Distrik Balingga dan sekitarnya merasa nyaman dan aman. Dan catatan penting, sejak Satgas Pamtas Mobile YPR 305/TKR ada dinDistrik Balingga, tidak ada lagi ada gangguan dan pemerasan yang dilakukan OPM kepada masyarakat setempat," tutup Nyoman.(Iriani)