JAYAPURA, semuwaberita.com -Jelang persiapan new normal di Kota Jayapura, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Jayapura, melaksanakan talkshow bertema “Hitam Putih Penerapan Fase New Normal di Kota Jayapura” di salah satu Hotel di Jayapura, Rabu (2/9/2020).
Dalam kegiatan tersebut, dihadiri pembicara,yakni Wakil Walikota Jayapura Ir. Rustan Saru, sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kota Jayapura, lalu ada juga Anggota DPR Provinsi Papua Darwis Massi, dan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar Kota Jayapura, Ni Ketut Kabeningsih, serta dihadiri pengurus DPD PKS Kota Jayapura, tokoh masyarakat, pemerhati dan praktisi pendidikan dan pelaku UMKM.
Ketua DPD PKS Kota Jayapura, Heri Suprayitno menyampaikan talkshow ini dilaksanakan dengan tujuan menggali informasi sebanyak banyaknya dari warga kota Jayapura terkait diterapkannya era new normal di kota ini.
Yang mana terjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat antara setuju dengan tidak setuju terkait di normalkannya, semua aktifitas masyarakat, tetapi untuk aktifitas ekonomi masyarakat kebanyakan ingin kembali seperti biasa.
"Talkshow ini kita mengadirkan tiga pemateri termasuk ketua tim gugus penanganan covid Kota Jayapura, ini sengaja kita menghadirkan langsung biar,kita bisa menerima penjelasan yang utuh. sebab tanggal 1 september kemarin Pemerintah kota jayapura sudah kembali menormalkan aktifitasi ekonomi meskipun hanya sampai pkl 21:00. Juga kami sebagai partai politik akan mengkritisi semua kebijakan pemerintah Kota Jayapura terkait penanganan covid jika tidak sesuai dengan keinginan masyarakat bahkan merugikan masyarakat", tegas Heri.
Ketua Tim Gugus penanganan covid menyampaikan bahwa di Kota Jayapura, RO (reproduction number) saat ini sudah 0,8 dan juga berdasarkan Kepres No. 12 tentang penganganan covid-19 dan standar WHO (Word Health Organization), maka pemerintah kota memutuskan, September ini, kita menuju tatanan kehidupan yang normal.
"Sedangkan untuk proses belajar mengajar tatap muka, kita tidak memperbolehkan untuk anak SD, TK dan PAUD hanya untuk sekolah mulai tingkatan SMP dengan catatan semua guru harus di lakukan tes SWAB,"jelasnya.
Dalam paparanya,Darwis massi menyampaikan dampak wabah covid terhadap pertumbuhan ekonomi, yang mana capaian indicator makro ekonomi dengan adanya pandemi ini, Kota Jayapura ini kota jasa dan 20% adalah pertanian.
"Kita berharap pemerintah kota jayapura segera memberlakukan fase new normal, jika ini terus diketatkan maka ekonomi kita akan tetap turun, pengangguran banyak semakin banyak, masyarakat susah untuk mencari nafkah," ungkapnya.
Sedangkan Ni Ketut Kabeningsih memaparkan tentang tantangan layanan pendidikan program BDR selama masa pandemic covid. Dukungan yang diperlukan Lembaga pendidikan untuk layanan pendidikan pada masa kenormalan baru.
"Karena ternyata belajar bari rumah, ini bukan sesuatu yang mudah bagi siswa, orang tua dan guru. Hal yang menjadi kendala utama adalah insfrastrutur teknologi dan penguasaan teknologi. Karena tidak semua para orang tua itu paham teknologi," paparnya.( Pratiwi)