JAYAPURA, semuwaberita.com - Seremonial peresmian stadion utama Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dengan nama Lukas Enembe bersamaan dengan 8 venue lainnya dan juga dengan pergantian nama baru Bandar Udara Dortheys Hiyo Eluay serta peluncuran buku data orang asli Papua yang dilaksanakan, Jumat (23/10/ 2020) berlangsung sangat meriah.
Meski dilakukan secara virtual dengan penjagaan super ketat oleh aparat keamanan, termasuk menerapkan protokol kesehatan, namun agenda tersebut dikemas sangat meriah.
Dalam pantauan semuwaberita.com, walaupun dibatasi karena Pandemi COVID-19 tetapi terlihat pengunjung sangat banyak dan antusias yang ingin masuk menyaksikan langsung acara tersebut.
Sempat terjadi aksi protes dari para atlet dan relawan yang memiliki atribut dan ID Card tak bisa masuk ke Stadion karena sudah di batasi.
Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe mengatakan, momentum peresmian venue PON dan penamaan Stadion Lukas Enembe yang merupakan stadion terbesar kedua se-Indonesia ini, termasuk hitung mundur 362 hari pelaksanaan PON XX tahun 2021 membuktikan bahwa Provinsi Papua yang ditunjuk sebagai tuan rumah telah siap menyelenggarakan event empat tahunan tersebut.
“Meskipun adanya kendala yang dihadapi, menjadikan kita kuat lagi. Tidak membuat kami Papua patah semangat, namun lebih matang lagi dalam bekerja untuk menyambut para tamu undangan. Ini membuktikan kami siap menjadi tuan rumah PON dengan berbagai venue Internasional saat ini,” ujar Lukas
Seremonial juga menandai pergantian nama Bandara udara Sentani menjadi Dortheys Hiyo Eluay, serta peluncuran data Orang Asli Papua (OAP) dan hitung mundur 362 hari menuju PON XX Tahun 2021
Gubernur mengharapkan dengan hadirnya venue olahraga yang dimiliki saat ini menjadikan motivasi para atlet untuk terus berjuang meraih prestasi gemilang di PON Papua nantinya
“Pasalnya event empat tahunan tersebut, merupakan bagian dalam pemersatu seluruh elemen bangsa dalam kesatuan RepubliK Indonesia,” Kata Lukas
Selain penampilan Edo Kondologit, Nowela dan Trio Papua dengan suara indahnya, seremonial pada Stadion Lukas Enembe berkapasitas 40 ribu lebih semakin menarik dengan tarian kolosal oleh 300 penari gabungan berbagi sangggar tari di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Sedangkan seremonial hitung mundur 362 hari menuju PON XX ditandai dengan penyerahan tombak sebagai simbol kepada Ketua Harian Panitia Besar (PB PON) Yunus Wonda yang diwarnai pesta kembang api. (Abdul)