PLN Dukung Pelaku Usaha dalam Program Dedieselisasi Sektor Pertanian

Redaksi | Rabu, 31 Maret 2021 - 18:02 WIB
PLN Dukung Pelaku Usaha dalam Program Dedieselisasi Sektor Pertanian
Foto bersama PLN dan Pelaku usaha penggilingan padi, Berkah Vitary yang terletak di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke/Humas PLN
-

MERAUKEsemuwaberita.com - PLN terus mengkampanyekan program dedieselisasi yang mana program ini bertujuan untuk mendukung para pelaku usaha di sektor pertanian 

Hal tersebut selaras dengan program electrifying agriculture yang dinilai ramah lingkungan. Para pelaku usaha kini mulai menggunakan tenaga listrik untuk meningkatkan hasil produksinya. 

Dedieselisasi sendiri merupakan salah satu upaya  PLN dalam mengajak para pelaku usaha untuk beralih menggunakan tenaga listrik dari penggunaan mesin diesel. Selain lebih praktis, dedieselisasi juga dinilai lebih ekonomis dan efisien. 

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Abdul Farid menyampaikan dukungannya terhadap penggunaan tenaga listrik yang saat ini semakin dibutuhkan di berbagai kegiatan. 

Hal tersebut juga dinilai lebih mengoptimalkan operasional produksi bagi para pelaku usaha. 

“Pelayanan listrik terus kami maksimalkan untuk para pemilik usaha. Kami ingin listrik yang andal dapat memberikan manfaat yang besar,”ungkap Farid di Jayapura, Rabu (31/03/2021)

Menurut Farid, dilihat dari potensi yang ada, para pelaku usaha lainnya diharapkan dapat memaksimalkan manfaat dan kemudahan program yang PLN tawarkan. Hal ini dimaksudkan agar meningkatkan daya saing yang baik khususnya di tengah pandemi

Sementara itu,salah satu pemilik pelaku usaha penggilingan padi, Berkah Vitary yang terletak di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Sudarno mengatakan  sejak mengunakan program dedieselisasi pada tahun 2019,terjadi penurunan biaya oprasional. 

"Semenjak beralih menggunakan tenaga listrik, biaya operasional yang harus dikeluarkan  berkurang hingga 40 persen dari sebelumnya. Dulu saat menggunakan mesin diesel, kami  menghabiskan bbm sebanyak 75 liter per hari. Jadi kalau dihitung-hitung kami harus mengeluarkan biaya kurang lebih Rp600 ribu,” katanya 

Disampaikan Sudarno, jika sebelumnya hanya sebagian mesin, kini Berkah Vitary telah sepenuhnya mengoperasikan mesin penggilingan padinya menggunakan tenaga  listrik .

Selain itu, untuk mengembangkan usahanya, Sudarno juga melakukan proses penambahan daya. Daya listrik yang semula hanya  33 kVA kini bertambah menjadi 164 kVA.

“Dari sisi pemeliharaan mesin kini jauh lebih mudah dibandingkan dulu. Kegiatan produksi menjadi lebih cepat dan kualitas yang dihasilkan menjadi lebih baik. Saya sangat berterima kasih kepada PLN yang telah mendukung usaha kami,” katanya. (Pratiwi)