JAYAPURA, semuwaberita.com - Penerapan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Kabupaten Yahukimo tidak berjalan normal.
Bupati Yahukimo Abock Busup menyebut harga BBM di Distrik Dekai yang merupakan ibu kota kabupaten ini tembus di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per liter.
"Tidak jalan. Tidak normal lagi. Harganya dari Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribuan per liter," kata Abock kepada sejumlah wartawan di Jayapura, Rabu (31/03/2021) lalu.
Abock berharap pemerintah pusat merealisasikan program BBM Satu Harga di Yahukimo, seperti halnya di daerah 3T lainnya. Hal ini sebagaimana program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan keadilan energi di seluruh wilayah Indonesia khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Kami saat ini realistis saja. Pemerintah sibuk pada program pemulihan ekonomi," ujarnya.
Anggota Komisi B DPRD Yahukimo Fraksi NasDem, Betus Wahala juga mengakui mahalnya harga BBM di Yahukimo. Ia mengatakan harga BBM di SPBU Dekai mengalami fluktuasi.
"Stok yang ada di SPBU juga tergantung situasi. Bisa satu sampai dua bulan baru tiba. Kalau cuaca di Dekai panas, dan airnya mulai surut, maka pengiriman BBM-nya agak telat," ujar Betus kepada Bintang Papua.
Dia menambahkan, aktivitas pendulangan emas yang membutuhkan BBM lebih untuk mesin Alkon, juga mempengaruhi stok BBM di SPBU Dekai.
Diketahui, Kementerian ESDM telah menetapkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Secara Nasional.
Permen ini mengamanatkan agar Badan Usaha penyalur BBM mendirikan penyalur di lokasi tertentu yaitu lokasi-lokasi yang belum terdapat Penyalur Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan, sehingga masyarakat dapat membeli BBM dengan harga jual eceran yang ditetapkan pemerintah. Target Kebijakan BBM satu harga yaitu pembangunan sekitar 150 lembaga penyalur hingga tahun 2019.
Dengan kebijakan itu, BBM di Provinsi Papua dan Papua Barat sekarang sudah siap diwujudkan dengan harga jual premium 6.450 rupiah per liter dan solar 5.150 rupiah per liter. Harga tersebut tidak hanya di SPBU, tapi juga di titik serah terima yang lebih rendah seperti di tingkat penyalur atau Agen Premium dan Minyak Solar (APMS).
Sebelumnya, Unit Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Regional Papua-Maluku Edi Mangun mengatakan pnerapan BBM satu harga di Papua pada tahun ini masih menunggu target pemerintah pusat.
Kini, terdapat 11 titik BBM satu harga yang tersebar di Papua menurut data pihak PT. Pertamina MOR VIII Maluku - Papua.
"Kami sebagai operator hanya menunggu berapa jumlah yang diperintahkan untuk diprogramkan pada 2021," kata Edi Mangun di Kota Jayapura, Selasa (23/03/2021).
Edi menyatakan pihaknya siap mendistribusikan BBM satu harga di wilayah Papua, sesuai jumlah yang ditargetkan pemerintah pusat, nantinya.
"Intinya, selama tidak ada hambatan terkait alam dan lain-lain, kami akan tetap akan laksanakan program BBM Satu Harga sesuai yang dicanangkan pemerintah," jelasnya. (Hara)