Dekai, semuwaberita.com - Aksi unjuk rasa ratusan masyarakat Yahukimo, Papua yang menolak pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) berakhir ricuh.
Massa yang tergabung dalam Himpunan Alumni Sejawa Bali ini (Hajabasu) terlibat bentrok dengan aparat keamanan, di jalan utama Ruko Blok A- B Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo, Selasa (15/03/2022).
Dari pantauan semuwaberita.com, aksi massa dimulai pukul 12.35 WIT, salah satu tokoh perempuan, Nila Busup dalam orasinya menyampaikan sebagai perempuan yang sudah melahirkan, generasi Papua, menyesal telah menerima Otsus jilid satu.
Karena telah menjadikan Papua sebagai daerah operasi militer yang menyebabkan banyak korban jiwa. Lalu ada Otsus jilid 2 dan DOB
"Ini orang di Papua jumlahnya tidak sama dengan penduduk di jawa. Manusia Papua berada antara 1 km ada 1 kk (kepala keluarga) dan itu tidak sama dg manusia yang berada di jawa yang berada penduduk dari 1 km lebih dari 1.000 KK. Oleh karena itu kami dengan tegas menolak adanya DOB di tanah Papua," tegas Nila Busup.
Sementara Otniel Sobolim dalam orasi politiknya menyatakan Pemerintah yang sudah melakukan kesalahan besar karena tidak membuka diri untuk menerima aspirasi masyarakat Papua.
"Kami meminta kepada pemerintah tidak menùtup diri untuk membuka demokrasi dan membuka selebar lebarnya kepada masyarakat," ujarnya.
Otniel Sobolim juga mengaku, aspirasi menolak otsus jilid II gagal karena tidak sampai di Jakarta.
Dalam aksi ini tim negosiator yang ditunjuk oleh koordinator aksi tidak berhasil mendatangkan pihak DPRD Kabupaten Yahukimo untuk menerima aspirasi mereka.
Bahkan terjadi aksi keributan antara massa dengan aparat keamanan yang berujung pada pembakaran ruko dan bekas kantor DPRD Kabupaten Yahukimo.
Dalam kericuhan ini, dua orang pendemo dikabarkan tewas bernama Yakob Meklok dan Esron Weipsa, sementara dua lainnya terluka dan sudah dibawa ke RSUD Dekai untuk mendapatkan perawatan medis.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian terkait adanya korban tewas dan luka dalam kericuhan ini. (Esia)