Pemain dan Tim Film Sang Saudagar Silaturahmi ke Ketum KKSS di Jakarta
Jakarta, semuwaberita.com - Dalam rangka mempromosikan Film "Sang Saudagar#Tabepuang" yang akan tayang perdana secara serentak di seluruh bioskop XXI yang ada di Indonesia pada 21 April mendatang, sejumlah pemain dan tim melakukan silaturahmi ke Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Muchlis Patahna di Jakarta, Selasa (12/04/2022) lalu.
Salah satu pemain, H.wagus Hidayat yang dikonfirmasi semuwaberita.com menyatakan, silaturahmi dalam rangka meminta dukungan Ketua Umum KKSS untuk dapat membantu mempromosikan film ini agar dapat ditonton oleh seluruh warga KKSS yang ada di daerah.
"Dalam silaturahmi ini sekaligus kami minta dukungan ke Ketua Umum KKSS agar dapat menginstruksikan kepada setiap KKSS yang ada di daerah untuk dapat menonton film ini. Selain tujuannya untuk menghibur, kami juga ingin memperkenalkan film film produksi lokal dari Makassar, salah satunya film Sang Saudagar ini," ujar Dayat yang didampingi sutradara Asrul Sani dan salah satu pemain, Cahya serta tim.
Owner Semuwa Grup yang berperan sebagai salah satu Saudagar dari tanah Papua ini mengaku dari pertemuan tersebut, Ketua Umum KKSS yang didampingi Sekjen KKS Pusat, Abdul Karim menyatakan siap untuk mendukung pemutaran perdana film bergenre Crime Comedy ini.
"Beliau nyatakan siap mendukung untuk mempromosikan Film Sang Saudagar yang tayang perdana di seluruh bioskop XXI pada 21 April mendatang," kata Dayat yang juga Ketua KKSS Kabupaten Jayapura.
Dalam silaturahmi itu, pemilik maskapai SAM Air ini menyerahkan cindera mata berupa miniatur pesawat SAM Air kepada Ketum KKSS.
Film Sang Saudagar#Tabepuang yang diproduksi oleh Lpalalo Production and SKV Movie Entertaint pada 2018 lalu, akhirnya bisa ditonton di bioskop, setelah mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19.
Buah karya sutradara Asrul Sani yang juga menggarap film 'Uang Panai" menceritakan tentang seorang saudagar kain asal Sulawesi Selatan bernama Puang Hatta yang diperankan oleh Ikram Noer.
Perusahaan Puang Hatta ini diterpa isu memiliki kekayaan secara ilegal yang sengaja disembunyikan. Oleh karenanya ia menyewa detektif untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Kekacauan terjadi karena campur tangan tiga karyawan Puang Hatta yaitu Luna, Noya dan Uya yang ikut bersaing dengan detektif untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Film ini mengambil lokasi di Makkasar dan Kabupaten Jayapura, Papua. Menarik, karena dalam satu adegan diambil diatas pesawat Twin Otter milik SAM Air yang sedang terbang diatas danau Sentani.
Pimpinan rumah produksi Lpalalo, Amar mengatakan, potensi pariwisata di Kabupaten Jayapura dengan keindahan danau sentani serta panorama alam lainnya sangat pas dengan cerita film.
"Keindahan danau sentani apalagi jika dilihat dari pesawat sangat luarbiasa sehingga tentunya membuat film ini sangat baik untuk ditonton oleh khalayak umum," kata ia. (Irn)
