Perbaikan Pesawat SAM Air PK- SMG yang Ditembak KKB akan dilakukan di Jayapura

Redaksi | Kamis, 09 Juni 2022 - 18:07 WIB
Perbaikan Pesawat SAM Air PK- SMG yang Ditembak KKB akan dilakukan di Jayapura
Humas PT. SAM Air, Yosep Mayau didampingi pilot Lenius Wonda (kiri) dan Yulexi Kayame (kanan) saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Kamis (09/06/2022)
-

Jayapura, semuwaberita.com - Alami kerusakan cukup parah, usai diberondong tembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pesawat SAM Air PK-SMG yang tak bisa terbang rencananya akan dipindahkan ke  Sentani, Kabupaten Jayapura dengan menggunakan helikopter.

Humas  PT. SAM Air, Capt Yosep Mayau kepada wartawan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (09/06/2022) mengatakan, pasca penembakan, perusahaan langsung menurunkan tim tekhnisi untuk melakukan pengecekan dan pendataan instrumen pesawat yang rusak.

"Tadi siang tim tekhnisi sudah kembali dari Kenyam, dan sudah membawa data terkait kerusakan yang dialami. Selanjutnya akan dilakukan koordinasi dengan pihak manajemen, untuk langkah perbaikan selanjutnya," ujar Yosep yang juga merupakan salah satu pilot SAM Air.

"Perbaikan pesawat tidak bisa dilakukan di Kenyam, karena alasan keamanan sehingga direncanakan pesawat akan diangkut (ditarik) dengan menggunakan helikopter ke Sentani Jayapura," sambungnya.

Rencana pemindahan pesawat ini, lanjut Yosep, akan dilakukan secepat mungkin sehingga proses perbaikan juga bisa segera dilakukan.

"Akan dilakukan koordinasi lebih dulu antara tim tekhnisi dengan manajemen di Jakarta termasuk dengan perusahaan helikopter yang akan disewa untuk pemindahan pesawat dari ke Kenyam ke Sentani," terangnya

Yosep  mengaku, pesawat mengalami kerusakan cukup parah karena tembakannya mengenai sejumlah instrumen penting seperti tangki bahan bakar, layar monitor pesawat, kaca jendela, ban pesawat dan instrumen lainnya. 

Sebagai seorang pilot putra asli Papua, Yosep sangat prihatin dengan insiden penembakan yang terjadi.

"Sebagai penerbang, kami sangat butuh keamanan. Bagaimana kami mau melayani saudara saudara kami yang ada di pedalaman, jika tidak ada jaminan keamanan buat kami sendiri," keluhnya.

Oleh karena itu, Yosep yang didampingi dua pilot putra asli Papua lainnya, Lenius Wonda dan Yulexi Kayame berharap ada perhatian dari pemerintah di daerah bukan hanya pemerintah Kabupaten Nduga, tetapi juga kabupaten lainnya yang memang rawan gangguan keamanan.

"Pemerintah daerah setempat harus ambil kebijakan terkait pengamanan bandara. Karena kita terbang butuh kenyamanan dalam melayani masyarakat," harapnya.

Ia menambahkan, penembakan pesawat telah berdampak pada berkurangnya pendapatan perusahaan. Apalagi proses perbaikan tentunya membutuhkan waktu yang lama.

"Selain itu juga berdampak kepada kami sebagai pilot yang membutuhkan jam terbang," akunya.

Tampak lubang bekas tembakan di badan pesawat SAM Air 

Niat Baik, Layani dengan Hati

Yosep yang pernah menjadi korban penyanderaan pesawat SAM Air oleh KKB di Bandara Sugapa Intan Jaya pada 2020 lalu, mengaku tidak trauma untuk terbang.

"Ini sudah tugas kami untuk melayani masyarakat Papua, mau tidak mau harus tetap dijalankan. Meski ada kejadian seperti ini, kita serahkan kepada Tuhan. Intinya tetap berdoa meminta perlindunganNya, kalau hati kita tulus, niat kita baik untuk melayani sesama, pasti Tuhan akan menjaga kita," ucap Yosep.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat SAM AIR dengan nomor registrasi PK-SMG  ditembaki saat tengah parkir di bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (07/06) pagi sekira pukul 10.50 Wit.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal kepada wartawan di Kota Jayapura, Selasa sore menuturkan, pesawat kala itu terbang dari Wamena menuju Kenyam dengan mengangkut bahan sembako.

"Saat sedang terparkir usai menurunkan muatan, pesawat tiba tiba diberondong tembakan yang terdengar hingga ke pos TNI Polri yag lokasinya berada di dekat bandara," tutur Kamal.

Tembakan yang didengar kurang lebih sebanyak 15 kali. Mendengar bunyi tembakan, aparat gabungan langsung menuju bandara untuk memastikannya.

"Ternyata betul di sana ada penembakan terhadap pesawat Sam Air yang baru landing. Tim langsung melakukan pengamanan di bandara dan mengamankan Pilot M Farhan Fachri dan Co- Pilot Reza Ariestha Ragainaga," jelas Kamal.

Selanjutnya aparat gabungan langsung mengevakuasi kedua pilot menuju Mapolres Nduga.(Irn)