Jayapura,semuwaberita.com- Pemerintah Kota Jayapura menetapkan status tanggap darurat bencana alam selama 21 hari kedepan, pasca gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah Jayapura, Papua, Kamis (09/02/2023) sore.
Ini ditetapkan dalam rapat Forkopimda Kota Jayapura bersama instansi terkait, di kantor Wali Kota Jayapura, Kamis malam.
Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam dipimpin Pj Sekda, Robby Awi dan diikuti secara virtual oleh Pj Walikota, Frans Pekey.
"Dalam rapat sudah diputuskan bahwa status Kota Jayapura adalah tanggap darurat selama 21 hari kedepan terhitung dari hari ini 09 Februari," tegas Robby.
Ia menegaskan, selama status tanggap darurat, Pemerintah Kota Jayapura akan fokus untuk mendata kerusakan serta memperbaiki sejumlah kantor pemerintahan yang terdampak gempa.
"Kita akan data jumlah bangunan yang rusak baik kantor pemerintah hingga rumah warga. Selain itu, kita akan fokus perbaiki beberapa kantor pemerintah seperti Kantor Walikota, Kantor MRP, Rumah Sakit dan rumah warga," terangnya.
Selain itu, pihaknya melalui intansi terkait akan menyediakan beberapa tanda untuk digunakan bagi warga terdampak gempa di wilayah Jayapura Utara dan Jayapura Selatan.
"Kita juga siapkan tenda disini (Kantor Walikota) jadi bagi warga yang terdampak gempa bisa tinggal sementara disini," ujarnya.
Robby Awi mengimbau kepada warga untuk tetap siaga mengantisipasi gempa susulan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
"Kepada masyarakat Kota Jayapura, kami himbau tetap waspada dan jangan mudah percaya dengan isu hoax. Kalau ada informasi yang diterima, segera dikonfirmasi sehingga informasi yang diterima benar-benar bermanfaat bagi kita semua," imbaunya.
Gempa terjadi sekira pukul 15.28 WIT dengan koordinat 2,60 LS dan 140,66 BT berlokasi di 9 km arah barat daya Kota Jayapura, dengan kedalaman gempa 10 km.
Akibat gempa, 4 orang meninggal dunia. Adapun kerusakan akibat gempa antara lain di RSUD Dok II Jayapura, Cafe Cirita Ruko Dok II ambruk dan tenggelam ke laut ada 4 korban meninggal dunia, kebakaran rumah di hamadi rawa akibat gempa, gedung kantor Walikota terjadi kerusakan sebagian gedung (tembok retak, kaca pecah, plafon runtuh).
Lalu di perumahan Bucend II terjadi longsoran gunung karang, kantor Dinas PU Papua material longsoran tumpah ke jalan, di jalan raya Abepura - Entrop ada gunung karang longsor, di kampung nelayan hamadi sejumlah rumah warga yang berada di atas lau rusak, kantor MRP retak pada beberapa titik bangunan, lalu kawasan Dok V dan Bhayangkara ada retak sejumlah rumah.(Irn)