Termakan Isu Penculikan Anak, Massa di Wamena Mengamuk, Bakar Ruko, Seorang Tewas

Redaksi | Kamis, 23 Februari 2023 - 19:06 WIB
Termakan Isu Penculikan Anak, Massa di Wamena Mengamuk, Bakar Ruko, Seorang Tewas
Barikade polisi dibantu TNI untuk menghalau massa yang anarkis/Humas Polda Papua
-

Wamena,semuwaberita.com– Kericuhan antara masyarakat dan aparat keamanan pecah di kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (23/02/2023) siang. Akibatnya 4 orang warga dikabarkan terluka, dan seorang warga lainnya meninggal dunia.

Sejumlah kios yang berada di kawasan Sinakma, Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian, Kota Wamena juga dibakar oleh massa yang mengamuk.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom saat dimintai keterangannya, Kamis (23/02/2023) sore membenarkan adanya insiden tersebut.

"Kericuhan yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIT tersebut diketahui berawal dari adanya isu terkait penculikan anak yang hingga kini belum jelas informasinya," ungkap Kombes Benny.

Kericuhan ini juga menyebabkan jatuhnya korban. Kabid Humas menyebut ada  4 korban luka-luka dan 1 korban meninggal dunia yang ditemukan saat terjadi kericuhan.

"Untuk penyebabnya masih kami selidiki. Saya belum dapat laporan lengkap. Jadi saya minta bersabar. Sekarang semua korban sudah berada di RSUD  Wamena," sebutnya.

Adapun kronologis kejadian, urai Benny, berawal dari adanya informasi yang beredar di masyarakat bahwa sebuah mobil tujuan Kampung Yomaima yang ditahan oleh masyarakat di Sinakma. Dimana sopir mobil tersebut disebut adalah penculik anak.

"Sehingga ini yang membuat kehebohan di tengah masyarakat, dan kemudian melakukan aksi aksi anarkis,” terangnya.

Serang Aparat Keamanan

Setelah mendapat informasi adanya kericuhan di Sinakma, Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman S. Napitupulu, S.H., S.I.K., M.H bersama personel langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melerai keributan tersebut.

"Saat mendatangi lokasi kejadian, personil malah dilempari oleh masyarakat," terangnya lagi.

Penyerangan tersebut dibenarkan Kapolres Jayawijaya. "Saat itu kami tengah berupaya menenangkan masyarakat yang sudah termakan informasi tersebut.

Namun saat kami berusaha menenangkan massa, kami diserang dengan batu yang dilemparkan kepada anggota, hingga kami memberikan tembakan peringatan untuk memukul mundur, namun tak diindahkan dan massa semakin berulah sampai membakar beberapa bangunan ruko,” beber Kapolres.

Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini Personel Polres Jayawijaya bersama BKO Brimob yang dibantu personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya masih berjaga di lokasi kejadian.

“Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan, kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami,” ujarnya.

Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya suatu informasi apalagi menyebarkan isu yang belum pasti kebenarannya. Karena hal itu bisa berdampak kepada masyarakat luas dan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain.(Irn)