Papua Football Academy: Mendulang Kaki-kaki Emas Lapangan Hijau

Redaksi | Jumat, 31 Maret 2023 - 12:51 WIB
Papua Football Academy: Mendulang Kaki-kaki Emas Lapangan Hijau
Pemain Papua Football Academy (PFA) saat foto bersama dengan Presiden RI, Joko Widodo / Biro Pers Sekretariat Negara.
-

Jayapura,semuwaberita.com-Papua Football Academy atau disingkat PFA merupakan sebuah mega proyek yang dirancang oleh raksasa tambang PT Freeport Indonesia untuk mencari bakat-bakat baru pemain sepakbola.

Tak tanggung-tanggung, mega proyek ambisius ini diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada 31 Agustus 2022 lalu di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua.

Bukan tanpa alasan, pasalnya, PFA merupakan sebuah permintaan khusus orang nomor satu di Indonesia kepada PT Freeport Indonesia dalam komitmen membangun sumber daya manusia (SDM), lebih khusus di bidang olahraga.

Presiden Joko Widodo ingin melalui PFA lahir generasi-generasi baru pesepakbola Tanah Air asal Bumi Cenderawasih yang kelak namanya akan disejajarkan bahkan lebih tinggi dari para pewarisnya.

Sebut saja Rully Nere, Aples Tecuari, Alexander Pulalo, Elie Aiboy, dan Boaz Solossa. Mereka yang disebutkan Presiden Joko Widodo adalah pewaris. Bukti absolut dari sebuah idiom gudang pemain sepakbola.

Bahkan, Presiden dua periode tersebut tak lupa juga menyebut Ramai Rumakiek dan Ricky Kambuaya. Dua dari sekian banyak pesepakbola asal Papua yang namanya sedang meroket.

"Ingin seperti mereka, legenda-legenda ini? Jalannya sudah ada, di depan anak-anakku semuanya, yaitu Papua Football Academy," kata Presiden Joko Widodo.

Demi mencapai cita-cita tersebut, PFA merekrut Ardiles Rumbiak sebagai pelatih. Ardiles Rumbiak yang merupakan mantan pemain Persipura Jayapura saat ini telah mengantongi lisensi A PSSI Diploma.

Wolfgang Pikal

Selain itu, PFA juga menunjuk Wolfgang Pikal sebagai Direktur Akademi. Nama Wolfgang Pikal sudah tidak asing lagi di kancah sepak bola Tanah Air karena pernah menjadi asisten tim nasional Indonesia.

Pria yang lahir di Austria, 1 November 1966 itu juga sempat menukangi dua klub raksasa asal Jawa Timur, Persebaya Surabaya dan Arema Indonesia. Pengalamannya menjadi alasan PFA merekrutnya sebagai Direktur Akademi.

PFA menggunakan Mimika Sport Center (MSC) sebagai markas. 30 pemain usia dini yang menimba ilmu sepak bola di PFA didapat melalui hasil penjaringan yang dilakukan secara ketat.

Selain taktik dan teknik mengolah Si Kulit Bundar, pemain-pemain akademi tersebut juga mendapat fasilitas pendidikan formal yang disediakan oleh PFA.

Indra Sjafri yang saat ini menjabat sebagai Direktuk Teknik (Dirtek) PSSI pernah menunjukan kekagumannya terhadap konsep yang diusung PFA dalam melakukan pembinaan terhadap para pemain akademinya.

Menurut Indra Sjafri, PFA bakal menjadi contoh yang baik bagi pembinaan sepak bola kelompok usia dini di Indonesia lantaran tidak meninggalan pendidikan formal sangat dibutuhkan oleh setiap para pemain sepak bola.

"Kita tidak bisa membentuk tim sepak bola yang baik dan pintar bermain di level senior kalau tidak membangun fondasi pemain yang kuat sejak usia muda," kata Indra Sjafri seperti yang dikutip dari laman resmi PFA.

Tak hanya Indra Sjafri, pujian lain datang dari mantan juru taktik yang sukses mempersembahkan tiga gelar juara Liga Indonesia bagi Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago.

Pelatih berkebangsaan Brasil yang kini menjadi Direktur Teknik Akademi Persis Solo mengatakan, para pemain PFA sangat menampilkan ciri khas permainan sepak bola Papua.

Hal itu disampaikannya saat mendampingi tim akademinya Persis Youth U-14 melakoni laga uji coba kontra PFA U-14 yang digelar di Maguwo Football Park, Yogyakarta, pada 8 Maret 2023 lalu.

"Saya melihat penampilan anak-anak PFA kemarin benar-benar mengandalkan ciri khas sepak bola Papua, yakni skill individu, kecepatan, dan fisik yang kuat," ujar pria yang akrab disapa Big Man tersebut.

Bahkan, pelatih yang mengawali karirnya di Indonesia sebagai pemain di Petrokimia Putra itu juga menyanjung Wolfgang Pikal dan Ardiles lantaran telah dianggap sudah melakukan tugas yang luar biasa.

"Coach Wolfgang Pikal dan coach Ardiles Rumbiak bersama pelatih lain sedang melakukan sebuah tugas yang luar biasa di PFA," imbuhnya.

Pujian-pujian tersebut tak serta-merta membuat jajaran pelatih dan para pemain PFA besar kepala. Justru sebaliknya, PFA semakin giat melakukan pembinaan melalui laga uji coba yang digelar dalam program PFA Java Tour.

PFA Tour Java

Selama satu bulan atau sejak 11 Februari hingga 13 Maret 2023 lalu, PFA melakoni sejumlah rangkaian tur keliling di berbagai daerah yang ada di Pulau Jawa. Program PFA Tour Java ini didukung sepenuhnya oleh PT Freeport Indonesia.

Melalui tur ini, para pemain akademi PFA diharapkan dapat mengambil banyak pelajaran penting dalam perjalannya menapaki karir sebagai pemain sepak bola hingga ke jenjang profesional.

Sedangkan bagi Direktur PT Freeport Indonesia, Claus Oscar Ronald Wamafma, PFA ini merupakan investasi sosial yang dilakukan oleh salah satu raksasa tambang emas di dunia tersebut.

Claus Oscar Ronald Wamafma mengatakan, bagi PT Freeport Indonesia dan masyarakat Papua, PFA ini merupakan wadah untuk merajut mimpi demi melihat talenta baru sepak bola dari Bumi Cenderawasih.

Dirinya juga kagum terhadap perkembangan yang telah ditunjukan oleh para pemain sejak mulai bergabung dan menimba ilmu di PFA. Ia menilai, keputusan mendukung PFA ini sudah sangat tepat.

"Freeport Indonesia terus akan mendukung PFA dengan semua fasilitas dan standar yang dipersyaratkan oleh FIFA. Saat ini, kami sudah menerapkan konsep PFA Children Safeguarding," pungkasnya.(Raymond)