Asmat,semuwaberita.com- Pemerintah Kabupaten Asmat setiap tahunnya terus berupaya menurunkan angka stunting pada anak.
Berdasarkan data SSGI tahun 2022, angka stunting di Kabupaten Asmat mencapai 54,5 persen. Mengacu pada data tersebut, maka di 2023 ini ditargetkan turun 20 persen. Pun dengan 2024 sebesar 20 persen.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan Rembuk Stunting atau rapat bersama lintas sektor dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Kegiatan Rembuk Stunting digelar di gedung Woroucem Kesbangpol Agats, pada Jumat, 31 Maret 2023 lalu.
Rapat ini dibuka oleh Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu, dan dihadiri Wakil Bupati, Thomas E.Safanpo, Kapolres Asmat AKBP Agus Hariadi, Wakil Ketua II DPRD Asmat Jasman Tumpu, Ketua Tim PKK Asmat, Ny.Orpa Kambu, Para Pimpinan OPD, serta Kepala Kampung
Bupati Asmat Elisa Kambu dalam sambutannya mengatakan, penurunan angka stunting menjadi salah satu program prioritas pembangunan di Kabupaten Asmat.
Adapun tindak lanjutnya yakni melalui penetapan program percepatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi.
"Ini harus didukung dengan komitmen yang kuat antar seluruh pemangku kepentingan. Dimana pemerintah daerah sebagai pelaksana program harus merencanakan dan menganggarkan sebaik mungkin seluruh kebutuhan program, dengan fokus pada tujuan intervensi cakupan pada kampung sasaran yang telah di tetapkan," ujar Bupati.
Sementara itu, Besse Kuti selaku Konsultan Ahli Bangda Kemendagri Region 5 menjelaskan, rembuk Stunting merupakan peningkatan komitmen lintas sektor /para pihak dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Asmat.
Ia menjelaskan, untuk region 5 Bagian Timur Indonesia, ada 13 provinsi, dan 137 Kabupaten.
Untuk laporan TPPS Kabupaten Asmat, berada di urutan I pelaporan di website Kemendagri mulai dari Aksi I-II sampai perencanaan. Untuk aksi III sementara di input untuk laporan semester I 2023.
"Laporan TPPS Kab Asmat ini merupakan hasil kerja keras para Kasubag Program dan operator sejak tanggal 28 hingga 31 maret 2023," pungkasny.(Irn)