Program Si-Ipar Menarik Perhatian Dua Anak Putus Sekolah di Dogiyai, Minta Diajarin Calistung

Redaksi | Selasa, 16 Mei 2023 - 06:55 WIB
Program Si-Ipar Menarik Perhatian Dua Anak Putus Sekolah di Dogiyai, Minta Diajarin Calistung
Samuel Kudupa dan Oktovianus Dakipi, dua anak putus sekolah yang semangat belajar lewat program Si-Ipar/Humas Rasaka Cartenz
-

Dogiyai,semuwaberita.com Program Polisi Pi Ajar (Si-Ipar) mendapat perhatian masyarakat di Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Ini terlihat dari semangat dua anak putus sekolah, Samuel Kudupa dan Oktovianus Dakipi yang dengan inisiatif sendiri mendatangi Polres Dogiyai untuk belajar membaca, menulis dan berhitung (calistung), lewat Program Si-Ipar yang digelar Binmas Rasaka Cartenz Polres Dogiyai.

Kasubsatgas Wilayah Dogiyai AKP Michael L. Ayomi, S.Sos,  menjelaskan melalui Si-Iparnya pihaknya menjaring anak-anak usia dini untuk diajarkan, termasuk anak-anak putus sekolah. Metode pembelajarannya juga berbeda-beda sesuai tingkatan usia mereka.

“Hari ini kami kedatangan 2 orang anak yang putus sekolah di tingkat SD dan usianya kini sudah 12 tahun, namanya Samuel Kudupa dan Oktovianus Dakipi. Mereka datang dan meminta untuk diajari membaca dan menulis. Hal ini membuat kami senang,”  ungkap Michael, Senin, 15 Mei 2023.

Ia menjelaskan, kedua anak yang berusia 12 tahun itu diajarkan calistung oleh personel Satgas Binmas. Selain itu juga diberikan wawasan kebangsaan.

Bahkan Michael mengaku, kedua anak binaannya tersebut kedepannya akan diperjuangkan untuk mendapatkan ijazah paket A, dengan harapan agar kembali bersekolah di jenjang formal.

“Mereka bercerita kepada kami, agar kelak bisa pintar dan bisa memiliki cita-cita. Mendengar itu anggota kita senang dan haru,”imbuhnya.

Nilai Positif

Michael menuturkan bahwa figur Polisi mengajar memberikan nilai positif dari sisi kedekatan anggota Polri bersama masyarakat. Si-Ipar rutin dilaksanakan personel Binmas Rasaka Cartenz wilayah Dogiyai guna mendukung peningkatan kualitas Pendidikan di Papua.

“Kalau kita lihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Dogiyai cukup rendah yakni sekitar 54,64 atau dibawah 60. Melalui Si-Ipar kita ingin membantu pemerintah meningkatkan IPM khususnya dari segi pendidikan,” terangnya.

Personel Satgas Binmas yakni Aipda Taslim merupakan salah satu pendidik yang ditugaskan untuk mengajari anak-anak binaan. Ia juga sangat sabar memberikan pelajaran  berupa membaca dan menulis kepada anak-anak di Distrik Mapia yang tidak bersekolah.

“Secara perlahan, anak-anak bahkan sudah bisa membaca dan menulis, hal ini menandakan bahwa program Si-Ipar memberikan dampak positif untuk pendidikan di Kabupaten Dogiyai,” kata Aipda Taslim.(Irn)