Nduga, semuwaberita.com - Masyarakat Kampung Delpel, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan kini merasakan dampak positif dari program inovatif Si-Ipar (Polisi Pi Ajar) yang diluncurkan oleh Satuan Tugas Binmas Ops Rasaka Cartenz-2023.
Pada Senin (14/08/2023), anak-anak usia 6-12 tahun yang sebelumnya putus sekolah atau tidak mendapat akses pendidikan, mendapatkan kesempatan untuk belajar melalui kegiatan pembelajaran yang diadakan Si-Ipar.
Bripda Petrik Arwakon, turut langsung menjadi tenaga pengajar bagi 10 anak di kampung tersebut. Ia fokus mengajarkan cara membaca, menulis, dan menghitung. Materi-materi tersebut disajikan dengan metode yang sederhana dan interaktif menggunakan papan tulis dan poster alfabet.
Menurut Bripda Petrik, suasana interaktif seperti ini dapat merangsang minat belajar anak-anak dan menciptakan lingkungan yang mendukung proses belajar-mengajar.
“Kegiatan pembelajaran ini juga disesuaikan agar terasa menyenangkan bagi anak-anak, dengan melibatkan bernyanyi dan pembagian gula-gula,” ujarnya.
Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz-2023, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, menjelaskan bahwa Program SI-IPAR adalah bagian dari komitmen Polri untuk mendorong peningkatan sumber daya manusia di wilayah Kabupaten Nduga, khususnya dalam sektor pendidikan.
"Dengan pelaksanaan program ini, Polri ingin berperan aktif sebagai pelayan masyarakat, membantu meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi muda di Kabupaten Nduga," ujar Benny.
Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Kabupaten Nduga masih memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah pada akhir tahun 2022, yakni sebesar 34,10. Program SI-IPAR diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan IPM wilayah tersebut dan mengatasi permasalahan buta aksara yang masih menjadi tantangan serius di tengah masyarakat.(Irn)