Dua Perwira Polri Terluka Diserang Warga yang mengamuk di Kantor Bawaslu Yalimo

Redaksi | Jumat, 01 Maret 2024 - 18:35 WIB
Dua Perwira Polri Terluka Diserang Warga yang mengamuk di Kantor Bawaslu Yalimo
Kasat Lantas Polres Yalimo, Iptu Muh.Yusuf yang terkena panah di pinggang saat ricuh massa/Humas Polda Papua
-

Jayapura, semuwaberita.com – Dua orang perwira Polri dari Polres Yalimo terluka, saat terjadi penyerangan oleh sekelompok warga di kantor Bawaslu Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Kamis (29/02/2024) siang. Kedua perwira Polri yang terluka yaitu Wakapolres Yalimo, Kompol Unding Alimuddin dan Kasat Lantas Ipda Muh. Yusuf.

Kabid Humas Polda Papua dalam keterangan persnya, Jumat (01/03/2024) mengatakan, penyerangan terjadi, saat personil Polri sedang melakukan pengamanan saat terjadi kericuhan di kantor Bawaslu Yalimo, di Distrik Elelim ibukota Kabupaten Yalimo.

Kombes Benny menjelaskan, penyerangan terjadi berawal ketika sekelompok warga dari Kampung Landikma, Distrik Abenaho, mendatangi kantor Bawaslu karena ada terjadi kecurangan suara saat pleno di Distrik Abenaho.

"Dari keterangan Wakapolres yang juga menjadi korban, penyerangan terjadi setelah kelompok massa dari Distrik Abenaho tiba di Kantor Bawaslu dengan menggunakan tiga mobil dan membawa senjata tajam dan senjata tradisional panah," jelas Benny.

Saat tiba di kantor Bawaslu, massa langsung ricuh. Personil Polri yang tiba di lokasi kejadian untuk mengamankan situasi, justru langsung diserang oleh massa.

"Akibat penyerangan ini Wakapolres dan Kasat Lantas Polres Yalimo menjadi korban. Wakapolres mengalami luka akibat lemparan batu di tangan, sementara Kasat Lantas Polres Yalimo terkena anak panah di pinggang," bebernya.

Wakapolres Kompol Unding Alimuddin mengaku beruntung situasinya dapat segera dikendalikan oleh aparat keamanan, sehingga ia maupun Kasat Lantas tidak mengalami luka serius. Begitupun dengan personil lainnya.

Wakapolres menekankan pentingnya kesiagaan anggota Polri dalam menghadapi situasi yang tidak terduga. Perintah untuk tetap siaga diberikan sebagai langkah preventif agar anggota Polri dapat merespons dengan cepat dalam situasi darurat.

“Insiden penyerangan terhadap anggota Polri ini menunjukkan kompleksitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah. Semoga penyelesaian yang damai dapat ditemukan untuk mengatasi perbedaan pendapat dan menjaga kestabilan di wilayah tersebut,” harapnya.(Irn)