Jayapura, semuwaberita.com - Sejak Kamis lalu beredar sebuah video yang menunjukkan aksi kekerasaan yang dilakukan sejumlah pria, diduga anggota TNI terhadap seorang pemuda OAP (Orang Asli Papua).
Video berdurasi singkat hanya 16 detik tersebut, viral di media sosial dan grup Whatsaap. Dalam video, nampak seorang pemuda OAP berada didalam sebuah drum tanpa mengenakan baju, lalu kemudian dianiaya secara sadis berulang kali oleh sejumlah pria yang diduga oknum anggota TNI dari Satgas Batalyon 300/R yang bertugas di Ilaga, Puncak, Papua Tengah.
Menanggapi video viral tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, melalui Kapendam Letkol Inf Candra Kurniawan mengaku, pihaknya masih mengkonfirmasi kebenaran dari video tersebut.
"Kita masih telusuri apakah video itu asli atau hasil editan. Termasuk pelaku apakah anggota TNI atau warga masyarakat yang sengaja berpakaian TNI," aku Candra dalam rilis tertulisnya, Jumat (22/03/2024).
"Potongan video tersebut kita masih telusuri, baik tentang kejadian sebenarnya dimana dan kapan, sehingga tidak terjadi kesimpang siuran dalam pemberitaan," sambungnya.
Menurut Candra, untuk mengungkap kebenaran video tersebut diperlukan kehati-hatian, menghindari spekulasi dan dugaan-dugaan yang muncul di masyarakat.
"Pastinya bagaimana hasil penelusuran kita di lapangan, nanti kita sampaikan," imbuhnya.
Candra menuturkan, jika benar pelakunya prajurit TNI, maka prajurit tersebut akan ditindak tegas dan diproses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Karena TNI seperti lembaga atau institusi lainnya yang juga menjunjung tinggi Hukum dan HAM," tegasnya.
Terkait tuduhan yang beredar, bahwa pelaku dari Satgas Yonif 300/R yang bertugas di Ilaga, Puncak, Kapendam mengatakan, selama bertugas di Ilaga, hubungan Prajurit TNI dengan masyarakat sangat baik dan harmonis.
"Tidak pernah ada keluhan perilaku keras terhadap masyarakat. Justru masyarakat sangat senang dengan Satgas Yonif 300/R dan diberi kehormatan oleh suku Dani dengan gelar Kogoya dari Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak di Gome, " katanya.(irn)