Tangkap Hidup atau Mati Pembunuh Warga Sipil di Yahukimo

Redaksi | Selasa, 25 Agustus 2020 - 18:42 WIB
Tangkap Hidup atau Mati Pembunuh Warga Sipil di Yahukimo
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw didampingi Wakapolda Brigjen Pol Jakobus Marzuki/Hara
-

JAYAPURA, semuwaberita.com - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memerintahkan anggotanya untuk menangkap hidup atau mati pelaku dalam dua kasus pembunuhan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Staf KPU Yahukimo bernama Hendry Jovinsky (24) dibunuh pada 11 Agustus, dan Muhammad Thoyid (39) yang merupaka pekerja meubel, pada 20 Agustus 2020 lalu. Pelaku yang telah teridentifikasi itu masih dalam pengejaran aparat gabungan.

Waterpauw menyebut, pembunuh Hendry Jovinsky merupakan mantan aparat keamanan yang dipecat dari satuannya karena terlibat kasus penjualan amunisi ke pihak kelompok separatis bersenjata di Timika, beberapa tahun lalu.

Kasus ini pun telah menguras perhatian publik termasuk dirinya. Itu sebabnya sejumlah pejabat utama Polda Papua dikirim ke Yahukimo untuk mengungkap fakta yang terjadi, sekaligus memburu pembunuh Hendry.

Demikian juga terhadap kasus pembunuhan Muhammad Thoyid (39) seorang pekerja meubel asal Pasuruan Jawa Timur, yang dibunuh secara sadis di Distrik Dekai. Pelaku yang belum diketahui identitasnya memanah dan menyayat-nyayat tubuh korban di jalan perlintasan yang sepi.

"Saya telah perintahkan anggota di lapangan untuk menangkap hidup atau mati pelaku pembunuhan saudara Hendry Jovinsky yang merupakan Staf KPU Yahukimo. Kasus ini mencuri perhatian kami," tegas Waterpauw kepada wartawan di Jayapura, Selasa (25/8/2020) siang.

Polisi Masih Dalami

Polisi masih mendalami motif pembunuhan terhadap Jovinsky dan Thoyid. Pengungkapan dipimpin oleh Direktur Reskrimum Kombes Pol Kolestra Siboro, dengan bantuan Komandan Satuan Brimob Polda Papua Godhelp Mansnembra, serta Wadir Intelkam AKBP Agling Guntoro.

"Motif pelaku membunuh korbannya lantaran sakit hati karena dipecat dari satuannya. Namun ini masih kami telusuri. Sebab ada alibi dalam kasus ini berdasarkan keterangan saksi," kata Waterpauw.

"Keterangan istri saksi mengatakan tidak dalam keadaan sakit ketika korban dan suaminya mengantarkn obat. Kedua, kenapa tidak ada usaha saksi untuk membela korban ketika terjadi penghadangan. Ini akan terungkap jika pelaku ditangkap," lanjutnya.

Waterpauw menambahkan, dalam waktu dekat dirinya akan bertolak ke Yahukimo untuk memantau perkembangan dua kasus tersebut.

"Saya akan pimpin langsung pengungkapan kasus ini. Sangat sadis dan tidak manusiawi. Kalau korban sudah disayat dan dipanah begitu berarti ada dendam atau sentimen yang terjadi, ini akan kami ungkap," jelasnya.

Bupati Yahukimo Abock Busup meminta polisi segera mengungkap pelaku dalam dua kasus pembunuhan sadis yang merenggut dua nyawa perantau asal Pulau Jawa, dalam dua pekan terakhir.

Abock tak mentolerir para pelaku yang identitasnya sudah teridentifikasi oleh Polres Yahukimo. Ia berharap pelaku segera ditangkap agar motif di balik pembunuhan itu disampaikan ke publik.

"Tidak ada negosiasi atau denda adat. Pelaku harus ditangkap dan diproses hukum, sehingga menjadi pelajaran bahwa tidak boleh kriminal seperti itu terjadi di Yahukimo," tegas Abock kepada wartawan di Jayapura, Senin (24/8) kemarin. (Hara)