Atasi Defisit Air, PDAM Lirik Mata Air Baru Sungai Borgonji

Redaksi | Senin, 28 September 2020 - 20:21 WIB
Atasi Defisit Air, PDAM Lirik Mata Air Baru Sungai Borgonji
Dirut PDAM Jayapura, Entis Sutisna
-

JAYAPURA, semuwaberita.com- Entis Sutisna, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura memberikan penjelasan terkait pelayanan yang tak masimal kepada 35.700 pelanggan di Kabuaten dan Kota Jayapura.

Saat ditemui di ruang kerjanya pada hari Senin (28/09), Entis mengatakan bahwa Pelayanan PDAM tidak maksimal salah satunya karena mengalami defisit pasokan kepada masyarakat yang awalnya memiliki 895 liter perdetik dan saat ini hanya dapat menyediakan 50% dari total awal

“Ada beberapa wilayah yang sangat terdampak disebabkan salah satunya karena curah hujan, yang mana ketergantungan curah hujan untuk sumber air PDAM sangat dominan,” ujar Entis

Entis Sutisnya juga menambahkan penyebab lainnya adalah dampak dari terbukanya akses hutan yang memudahkan orang untuk masuk ke sumber air, seperti dibeberapa wilayah yang terdampak yaitu Angkasa, Kloofkamp, Ajen, Entrop, Kampwolker karena aktifitas masyarakat tersebut juga ikut mempengaruhi kesinambungan pelayanan PDAM

“Sistem penyediaan air minum PDAM ini yang mencakup lima wilayah pelayanan, kalau untuk Kabupaten Jayapura relative aman karena baru saja beroperasi sejak Januari 2020 setelah banjir bandang,” jelasnya

Ia juga menerangkan bahwa Wilayah Kota sangat terdampak, dari 895 liter perdetik semuanya tidak interkoneksi yang artinya sistem penyediaan air minum di Kota Jayapura berdasarkan sumber air yang ada maka ketika berbicara pelayanan Angkasa, Bhayangkara, Entrop hingga Kampwolker yang masing-masing memiliki wilayah cakupan saluran yang berbeda sehingga jika ketersediaan di sumber tersebut tidak ada maka tidak dapat melayani wilayah saluranya

“Ketidak interkoneksian itulah yang menyebabkan adanya perbedaan-perbedaan jam pelayanan di masing-masing sumber air sehigga tidak terjadi pemerataan,” ungkapnya

Entis menjelaskan dengan jumlah masyarakat yang sekitar 420.000 jiwa untuk Kota Jayapura dan 300 lebih di Kabupaten, sehingga dengan kondisi ini terjadi ketidakoptimalan pelayanan, air menurun sementara masyarakat semakin jumlahnya bertambah itu menjadi tatangan PDAM

“Sampai saat ini upaya yang sudah dilakukan PDAM adalah salah satunya yaitu menambah pasokan air 250 liter perdetik yang saat ini sudah tersedia tetapi belum siap digunakan karena masih berupa air baku yang bersumber dari Danau Sentani,” ungkapnya

Ia juga mengungkapkan bahwa PDAM sudah mengajukan Proposal ke PEMKOT dan PEMPROV untuk melakukan pembangunan sistem penyediaan air minum baru melalui Sungai Borgonji yang kami temukan sebagai sumber air baru di arah Kotaraja sekitar 5 kilometer dari Sungai Borgonji ke Skyline

“Ini merupakan upaya kami untuk memastikan pelayanan ke masyarakat Polimak, Tanah Hitam hingga Abepantai. Untuk Sumber dari Sungai Borgonji tidak perlu ada pengolahan artinya siap untuk dialirkan karena sudah termaksud kualitas air bersih,” jelasnya

Dengan adanya penambahan 250 liter perdetik mudah mudahan sesuai target, tetapi kita dibatasi dengan tahun anggaran sehingga jika diestimasi pada tahun 2022 baru dapat terealisasi.(Abdul)