SENTANI, semuwaberita.com – Dewan Adat Suku (DAS) Kemtuk – Elseng menggelar Musyawarah Pembangunan dalam rangkah memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) ke-VII tahun 2020
Musyawarah pembangunan tersebut bertajuk membangun kampung dalam bingkai budaya memperkuat jatidiri masyarakat adat menuju kongres nasional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) tahun 2022 mendatang di Kabupaten Jayapura
Adapun materi yang disiapkan oleh pengurus DAS Kemtuk – Elseng untuk dibahas melalui musyawarah itu yakni mengenai perlindungan hak—hak masyarakat adat, peningkatan stabilitas kedaulatan pangan lokal, pengembangan kualitas sumber daya manusia, pengembangan komoditi unggulan wilayah Kemtuk-Elseng, dan pembangunan infrastruktur pelaksanaan kongres AMAN tahun 2022.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Pembangunan Suku Kemtuk – Elseng di Kampung Sabron, Distrik Kemtuk, Senin (19/10/2020) mengatakan, dirinya memberikan apresiasi yang tinggi kepada DAS Kemtuk-Elseng yang mana mampu menterjemahkan kebijakan pemeritah Kabupaten Jayapura dalam hal kebangkitan masyarakat adat
“Inilah wujud dari kebangkitan adat yang sesungguhnya, dimana masyarakat adat bangkit menata segala proses pembangunan sendiri berdasarkan pada potensi dan nilai-nilai kearifan lokal,” ujar bupati
Ia berpesan agar, hasil musyawarah pembangunan masyarakat adat suku Kemtuk –Elseng dapat diserahkan kepada pemerintah kampung dan distrik, selanjutnya dijadikan materi dalam pelaksanaan Musrembang Kampung tetapi juga Musrembang Distrik.
Sementara itu, Ketua DAS Kemtuk- Elseng, Piter Dantru dalam laporannya menyebutkan, bahwa pelaksanaan Musyawarah Pembangunan tersebut akan berlangsung selama dua hari, dengan diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari kampung-kampung di Distrik Kemtuk.
Piter juga memaparkan, musyawarah ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan tindaklanjut terhadap kebijakan pemerintah daerah melalui Bupati Jayapura yang memberikan proteksi terhadap hak-hak masyarakat adat.
“Kami masyarakat adat siap mengisi pembangunan di daerah ini, terutama pada usia ke-VII tahun Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA), kami harus tampil terdepan untuk bersama pemerintah membangunan wilayah kami,”tandasnya. (Yanpiet)