SENTANI, semuwaberita.com - Puluhan relawan dari berbagai lembaga dan Pemuda Sereh di Kabupaten Jayapura, Papua menggelar aksi tanam pohon di kawasan penyangga cagar alam Cyclop untuk mengenang 2 tahun bencana banjir bandang pada 16 Maret 2019 lalu.
Kepala Kampung Sereh, Steven Eluay mengatakan, penanaman pohon ini diprakarsai oleh Pemuda Sereh bekerjasama dengan organisasi pemuda yang ada di Kabupaten Jayapura dan pemerintah kampung Sereh dengan melibatkan TNI-Polri.
“Hari ini, kita tanam 200 bibit pohon berbagai jenis dan tanaman lainnya. Kita lakukan ini untuk menjaga alam kita, agar tidak terjadi lagi bencana banjir bandang seperti 2 tahun lalu,”kata Steven Eluay di kawasan cagar alam Cyclop, Selasa (15/3/2021).
Ia mengaku, saat ini telah terjadi pengrusakan hutan secara besar-besaran karena tanaman yang ada di kawasan cagar alam Cyclop ini banyak yang ditebang sehingga berdampak terhadap korban jiwa.
Steven berharap melalui penanaman pohon ini bisa berdampak pada kehidupan masyarakat dan juga sekaligus sosialisasi kepada semua pihak untuk sama-sama memberikan kesadaran yang tinggi dalam menjaga alam kawasan cagar alam Cyclop.
“Kita harus punya tekad untuk menanam kembali semua lokasi cagar alam Cyclop yang sudah rusak akibat ulah manusia. Jadi marilah kita bersama- sama menjaga alam karena alam memberi kehidupan bagi kita lewar alam,”ujarnya.
Lanjut dia, penanaman pohon kali ini dilakukan di lokasi salah satu korban yang rumahnya hancur terbawa banjir bandang bersama dua anaknya meninggal dunia.
“Sampai sekarang keluarga korban yang terdampak banjir bandang 2 tahun lalu, belum mempunyai tempat tinggal karena tidak ada pergantian dari pemerintah Kabupaten Jayapura sehingga menjadi kesedihan bagi mereka. Keluarga korban ini masih tinggal di satu pondok,” ungkap Steven Eluay.
Sebagai pemerintah kampung, kata dia, ada dana untuk bantu masyarakat korban banjir bandang tersebut, namun karena ini bencana nasional maka kami masih tunggu instruksi dari atasan.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura sudah berulang kali melakukan pendataan, namun sampai saat ini belum ada realisasinya dilapangan.
“Warga sangat mengharapkan pemerintah membangun rumah mereka yang sudah rusak pada saat banjir bandang. Kami lihat pemerintah belum ada tindakan," katanya.
Sementara Itu, Herri Merlin Ondy Kleuw salah satu warga Kampung Sereh menyampaikan, penanaman pohon ini merupakan inisiatif dari Pemuda-Pemudi Sereh karena merasakan dampak dari banjir bandang itu yang banyak merenggut nyawa manusia.
“Kami rasa, kalau bukan kami yang memulai hari ini, tidak menunggu dari mana datang untuk membangun tempat kami dalam menumbuhkan kembali pohon-pohon yang sudah rusak,” ungkapnya.
Ia menuturkan, pihaknya tidak mau ada lagi masyarakat yang menangis karena ketakutan ketika mendengar bunyi hujan lebat.
“Kami minta masyarakat tidak menutup mata , tapi melihat masyarakat korban banjir ini masih dalam kesusahan dalam arti kami masyarakat Kampung Sereh sampai saat ini belum menerima bantuan banjir bandang. Bahkan saudara kami yang rumahnya diterjang banjir bandang masih ada yang tinggal di pondok,”katanya.
Herri meminta ada perhatian dari pemerintah agar masyarakat kampung Sereh mendapatkan haknya sebagai korban banjir bandang supaya tidak ada lagi korban-korban lain yang tidak mendapatkan perhatian.
“Kita harap melalui penanaman pohon ini akan banyak pohon yang tumbuh kembali dan masyarakat tetap menjaga kawasan cagar alam Cyclop ini agar tetap hijau San tidak rusak.(Aman)