Teknologi Inklusif Grab Buka Ribuan Lapangan Pekerjaan di Jayapura

Redaksi | Rabu, 17 Maret 2021 - 05:26 WIB
Teknologi Inklusif Grab Buka Ribuan Lapangan Pekerjaan di Jayapura
Ribuan toko kelontong dan UMKM kuliner di Jayapura mampu beradaptasi dan bertahan dengan teknologi inklusif Grab/Istimewa
-

JAYAPURAsemuwaberita.com - Kehadiran teknologi saat ini memberikan perubahan positif bagi kelangsungan hidup masyarakat di berbagai kota, termasuk Jayapura. Teknologi secara tidak langsung juga mendorong terciptanya ekonomi digital yang terbukti memberikan dampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat lokal. Berjalannya perekonomian digital di Jayapura pun mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya menjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2019 yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Papua hanya memiliki tingkat literasi keuangan sebesar 29,13% dan menduduki peringkat ke-32 dari 34 provinsi. 

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (16/03/2021), kehadiran platform digital di Jayapura sejak 2017 lalu, membantu mengatasi permasalahan ini, sekaligus membantu menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih besar bagi masyarakat lokal. 

Melalui layanan finansial seperti GrabKios, ada ribuan warung dan kios di Jayapura yang kini bisa melayani berbagai transaksi digital seperti pengiriman uang, pembayaran listrik, dan pembayaran BPJS. 

Selain itu, dengan layanan pengantaran makanan seperti GrabFood, siapa saja bisa memulai usaha kuliner dan menjangkau pelanggan dengan mudah. 

Hal tersebut dirasakan oleh ribuan masyarakat di Jayapura yang telah merasakan manfaat dan perubahan bagi kelangsungan hidupnya dengan kehadiran teknologi inklusif.

Satrio Supriono (31) misalnya, yang kini tetap bisa menghidupi keluarganya berkat digitalisasi. Awalnya, ia menekuni usaha percetakan di Jayapura. Namun, usaha miliknya terkena imbas bencana banjir dan tanah longsor yang membuatnya harus gulung tikar. 

“Sejak usaha percetakan tutup, saya harus memutar otak agar tetap punya penghasilan dan bisa membayar hutang. Berbekal keahlian memasak istri, saya memulai bisnis kuliner yang diberi nama Ayam Geprek Juragan Sambel," ungkap Satrio. 

Bermula dari rumah, ia melakukan promosi dengan memanfaatkan media sosial. Sampai suatu hari, ia melihat banyak orang mengendarai sepeda motor dan menggunakan jaket hijau, serta melihat mereka berada di restoran tempat mereka mengantarkan makanan.

Peningkatan kualitas hidup melalui teknologi inklusif turut dirasakan oleh Sugiyati (50). Menggunakan layanan Grab membuat ia banyak belajar mengenai teknologi yang sebelumnya tidak dimengerti. Awalnya ia hanya berjualan kebutuhan pokok di tokonya yang diberi nama Irfan Kios. 

Toko yang berlokasi di Pasar Lama Abepura tersebut melayani hampir 24 jam setiap harinya demi melayani kebutuhan pelanggan di Jayapura. 

Hadirnya teknologi inklusif di Jayapura, juga turut membantu perekonomian masyarakat yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi COVID-19. 

Riset CSIS & Tenggara Institute menemukan bahwa Grab berkontribusi triliunan bagi perekonomian Indonesia di tahun 2019 melalui 4 layanan: GrabFood, GrabCar, GrabBike dan GrabKios. (Iriani)